Saya bukan peminat makanan instan, seperti mie instan. Tapi untuk yang satu ini, saya melanggar kebiasaan itu.
Sampel Sotoji datang setelah 5 hari saya pesan. Tiga buah sampel yang langsung saya masak, setelah tentunya melalui sesi pemotretan awal.
3 sampel Sotoji
Puas dengan foto-foto, saya pun langsung ke dapur, untuk bertempur dengan panci dan kompor. Dua bungkus Sotoji langsung saya masak, untuk dinikmati berdua dengan adik sepupu. Bungkusnya luarnya sih gampang disobek, tapi untuk sohun, jamur, dan bumbunya cukup sulit dibuka. Perkiraan saya, kemasan yang demikian agar menjaga kualitas bahan-bahan di dalamnya. Sementara proses masak-memasak, saya merasakan ada yang kurang. Kecap, saya butuh kecap. Dan saya tidak menemukannya di dalam bungkus Sotoji. Padahal menurut saya, makan soto tanpa kecap itu kurang nikmat.
Setelah 5 menit, Sotoji pun siap disantap. Tanpa menggunakan tambahan apapun, kami berdua langsung memakannya.
Kesan pertama, rasanya mirip soto (ya iyalah...namanya juga soto instan), hanya saja tidak sekental soto yang asli. Bau bumbu menyegat seperti yang ada di mie instan tidak tercium, lumayan, ini berarti kadar MSGnya tidak melimpah seperti mie instan lainnya. Cabe bubuknya, tidak terasa. Bagi yang senang pedas, sepertinya harus menambahkan sambal ke Sotoji. Sohunnya, lumayan mengenyangkan. Porsi satu bungkus Sotoji cukup untuk mengganjal perut yang sedang kelaparan. Jamur gorengnya agak liat, dan terasa mirip daging ayam.
Kesan adik sepupu saya, "Enak!", itu saja jawabannya saya tanyakan rasa Sotoji, hehe.
Bagi saya, Sotoji kali ini mewarnai sore kami. Hanya saja, memang lebih enak kalau makan Sotoji sesuai saran penyajian seperti gambar di bawah (seperti di gambar kemasan dan juga tambah kecap!).
a fully dressed Sotoji
Sotoji? iya, ini Soto-ji.
Tulisan ini dalam rangka ikut Lomba Blog Sotoji
Gambar terakhir dari sotoji.com
Tulisan ini dalam rangka ikut Lomba Blog Sotoji
Gambar terakhir dari sotoji.com
iya mba, emang kurang lengkap tanpa kecap dan sambal. bubuk cabe nya kurang pedas.
ReplyDeletePas liat sohunnya sebelum dimasak, keliatannya dikit. Pas udah direbus, ternyata lumayan banyak. ^^
Saya klo makan yg berkuah emang kudu pake kecap dan sambal. Jadi rasanya manis pedas.
Udah ikutan vi? Dmana?
ReplyDeletesoto mie ya?
ReplyDeletekirain saykoji
Tambah kecap, sambel, jeruk nipis plus krupuk :-)
ReplyDeletejamurnya menggodaaaaaaaaaaa
ReplyDeletebukan mie mba, ini sohun :)
ReplyDeleteSaykoji..yeah :p
Mantaap^^
ReplyDeletesuka jamur mb? Silakan mb, dipesan aja..sekalian ikut lombanya, gratiiisss!
ReplyDeletehadiahnya Iphone dan HP android looohhh!! Ikutan!!
ReplyDeleteBlum kumasak nih :p
ReplyDeletehahaha, cuma isi imel dan komennya ya :D :D
ReplyDeletesangat menggoda....
ReplyDeletebaru tau ada soto instaaan..
ReplyDeleteenaknyami itu ces..Kalo ada juga di jepang sa beli, sayangnya sa hanya ikut ngiler dengan tulisanmu...heuheuheuheu
ReplyDeletecesssssssssssss
ReplyDeleteSaya suka coto Makassar :)
ReplyDeletesudah..masak dulu sanah *iklanmode
ReplyDeletepesen aja mas :)
ReplyDeleteaku juga baru tau :p
ReplyDeletehehe..nda ada pengiriman ke LN pak.. ;)
ReplyDeletemaknyuuusssszzz @_@
ReplyDeleteBelum ada coto instan pak!
ReplyDeletetinggl isi form terus gratis?
ReplyDeletegk rugi apa yak?
gak..lah. Ini strategi pemasaran gaya baru :)
ReplyDeleteduh enak di kita nih..
ReplyDeletekirim form ahhhh :D
ahaiii^^
ReplyDeleteeh, baru tau ada soto instan
ReplyDeleteBrupi jg ada kak.
ReplyDelete