Seorang teman kemarin saya hubungi via telpon, untuk mengompori agar ikutan proyek buku saya. Apa yang terjadi? Dia kemudian bercerita tentang perutnya yang terus bermasalah.
Beberapa saat sebelumnya dia terserang Typhus. Penyakit yang juga pernah menimpa saya di tahun 2010 kemarin. Yang mengkhawatirkan adalah, penyakit baru yang muncul, Maag berat (sebelumnya dia tidak memiliki keluhan Maag).
Menurut teori/hipotesis yang saya dan teman saya kembangkan, maag adalah penyakit umum yang pada mantan penderita Tyhphus. Kalau saja penderita memang mempunyai penyakit Maag sebelumnya, maka bisa dipastikan akan bertambah parah setelah kena Typhus. Sedangkan bagi yang bukan pengidap Maag, baru kali ini saya dengar kasusnya :)
Maka, saran saya pertama adalah minum Madu. Alhamdulillah, dia sudah membeli madu dari salah satu MLM. Saran kedua, konsumsi talbinah, dan insya Allah akan dia jalankan. Saran ketiga, makan teratur. Dari perilaku makan tak teratur dan sembarangan, banyak orang yang terkena Typhus dan Maag. Saya merasakan sendiri dari semenjak kuliah, dimana saya sangat sering menunda makan atau sering makan mie instan, hingga berdampak parah dikemudian harinya.
Dari percakapan tersebut, juga terungkap bahwa dia juga meminum Habbatussauda. Sepengetahuan saya (dari seorang terapis bekam), Habbatussauda (terutama yang serbuk) adalah herbal yang bersifat panas. Dan sebaiknya dihindari penderita Maag, apalagi kalau dikonsumsi sebelum makan, efeknya malah akan memperparah. Apabila tetap ingin meminumnya, maka sebaiknya dibarengi dengan madu, dan jangan dalam keadaan perut yang benar-benar kosong, atau setelah makan (bukan sebelum makan). Saya sendiri meminum Habbatussauda dalam bentuk minyak, dan bersama dengan air hangat + madu.
Pengalaman saya sendiri, minum Habbatussauda serbuk sebelum makan membuat perut terasa gak enak, malah terasa Maag bertambah parah. Sehingga saya mengalihkan ke Habbatussauda minyak. Dan alhamdulillah, cocok.
Dari sini, maka saya berkesimpulan bahwa Habbatussauda memanglah obat yang terbaik, seperti sunnah nabi. Hanya saja, kita mesti memilih bentuk mana yang sesuai dengan penyakit kita agar sunnah tetap kita jalankan, penyakit pun dapat menemui kesembuhannya.
tapi yg namanya maag tetep,tante..
ReplyDeletepola makan nda boleh salah ;-(
umbe...ndak salah mi itu :)
ReplyDelete*tosssjidat*
ReplyDeleteRaya, itu jidatmi seringmi dipukul, ditepok, ditoss..ndak rata ji jadinya....? :D
ReplyDeletetetep undoooo
ReplyDeletehahahahahaha
yang UNDO itu kebanyakan pintar2 ..
ReplyDeletesaya dulu konsumsi habatussauda yang kayak pasta itu mbak. ada madunya
ReplyDeletekalau sekarang lebih milih sari kurma, lebih enak :D
madu+habbats , enak mba..:)
ReplyDeletesari kurma, mereknya? saya suka yang "ruthab".
jfs, Mbak.
ReplyDeleteOoo
ReplyDeleteHabats yg cair rasanya kayak apa, pia?
Alhamdulillah dapat membaca tulisan ini disaat yang tepat. Sangat membantu sekali infonya. Jfs.
ReplyDelete*abis masuk UGD akibat maag kronis & msh rawat jalan
@topan, sama2.
ReplyDelete@novi, ga terlalu berasa hbbtsnya. Aku minum yg kapsul minyak, merek innolife assaudah.
Sama2 mb rien. Cobain talbinah jg de mb.
ReplyDeleteLike this (ga ada emot jempol)
ReplyDeleteKak rien coba talbinah + madu :)
Mbak pi dalam urusan thibbun keknya kita sehati beuut :p hpamodeon
Hahhaa
Eh iya habbats herba panas tidak disarankan diminum sebelum makan bagi yg pny maag :)
Terima kasih Mbak Pia dan Anty. Berguna sekali infonya. InshaAllah akan dibeli segera. Jazakillah...
ReplyDeleteal jazirah mbak :D
ReplyDeleteJazakillah khairun, MbakB-)
ReplyDelete