Monday, October 31, 2011

Sekedar info.

Sebagai pengamat pertelevisian, saya mau berbagi sedikit hasil amatan saya.
Masih ingat beberapa tahun lalu, pertarungan sctv vs rcti dalam slot sinetron? Duel dua stasiun tv itu melibatkan dua PH besar, MD dan Sinemart. Tak tanggung2, di sore hingga tengah malam, berturut-turut 3 sinetron mereka head2head. Sinemart di RCTI dan MD di SCTV. Duel yang cukup seru, tapi kelamaan buat pusing. Cerita sinetronnya makin hancur, akibat sistem kejar tayang tiap hari.
Kedua stasiun tv ini berburu rating, dan saling mengalahkan tiap beberapa bulan. Hingga, akhrnya di 2010, sinetron Sinemart berjaya. Dan, sinetron MD ratingnya jeblok. Bahkan memaksa mereka hengkang ke indosiar, lalu sekarang mnctv.

Ide dan ilham itu dicari dan diciptakan, bukan ditunggu dan diharapkan. #quotebyme.. Dimana..dimana,kemana..

Berita baiknya, mama sudah ga suka "the ruislag princess -baca putri yg dituker" Berita buruknya, mama sekarang lebih seneng nonton "DEWA" #maboksinetron

Wednesday, October 26, 2011

The Blind Side (2009)

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Berkisah tentang Michael Oher (Quinton Aaron), seorang remaja tunawisma dan bermasalah, yang lalu diadopsi oleh Leagh Anne dan Sean Touhy (Sandra Bullock dan Tim McGraw). MIchael yang punya bakat di American footbal lalu di arahkan oleh pasangan Touhy untuk mendapatkan beasiswa Football dari University of Mississippi, almamater mereka.
Michael kini berkarier penuh di football, dan sekarang memperkuat Baltimore Ravens. Film ini tentang kisah remajannya yang mengharukan.


----------------------

Saya menonton film ini dua hari lalu, dan terpesona. Tidak tahu judul filmnya, karena nonton di pertengahan film. Akting Sandra Bullock sangat memukau, dan juga Quinton. His smile is very sweet.
Setelah kemarin, melihat lagi info film ini, ternyata judulnya The Blind Side, saya baru ngeh, dan mengerti kenapa Ms. Bullock bisa dapat Oscar di sini.

Yang punya akun LinkedIn acungkan tangan..!!! (Mau ngisi koneksi yang baru beberapa biji^^). Doomo.

Friday, October 21, 2011

Alhamdulillah, udah biru kembali :)...indikator modemnya

(Rumah Kenangan) Di sebelah Rumah.



Tampak depan

Di tahun 1978,  bapak membangun rumah ini.  Beliau membeli tanah tersebut dari pamannya, yang kebetulan memiliki banyak tanah di Kendari. Harga yang murah untuk tanah yang cukup luas, harga persaudaraan.

Pada awalnya, hanya ada tiga kamar tidur. Bapak lalu mengembangkannya menjadi lima. Bagian belakang diperluas, sehingga bisa menampung lebih banyak orang. Saya masih ingat saat lantai di bagian belakang diperlicin memakai mesin dan air, kami yang masih keci bermain-main di atas lantai yang penuh dengan air, seakan berada di kolam renang. Hiburan yang masih sedikit membuat kami sering berimajinasi.

Bapak adalah orang yang sangat cinta keluarga, sehingga tak bisa menolak kalau ada keluarga yang ingin tinggal di rumah kami. Bahkan, ada yang sampai disekolahkan. Rumah itu terbuka bagi siapa saja, bahkan yang keluarga jauh sekali pun. Asal, mereka mengikuti aturan di dalam rumah, dan membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari.     

Tampak belakang

Saya lahir di sini. Dengan bantuan bidan yang sampai kini masih bertugas, beliau tinggal di lorong yang sama.  Adik perempuan saya juga lahir di sini.  Kami berdua besar di sini, dan diasuh oleh banyak tangan, bukan mama saya saja.  Pengasuh-pengasuh kami adalah para "anak tinggal", istilah bagi mereka yang menumpang di rumah ini. Merekalah keluarga dekat dan jauh yang saya ceritakan di paragrafi sebelumnya.  Bukan oleh wanita saja, saya bahkan di asuh secara intensif oleh seorang pria, sepupu bapak.  Setelah beberapa tahun, jumlah anak tinggal pun berkurang.  Budaya dan tradisi menumpang di rumah keluarga telah berganti, banyak yang memilih kos dan hidup dengan bebas, tidak terikat peraturan di rumah keluarga. 

Pembagian kamar di rumah ini, kamar depan untuk kakak laki-laki saya. Dia juga kadang berbagi dengan paman atau sepupu yang lain.  Sedang kamar di tengah buat bapak, mama , saya dan adik perempuan saya. Kami tidur berempat dalam satu tempat tidur.  Kamar di sebelah kamar bapak, milik kakak pertama saya yang perempuan. Terkadang, kakak saya tidur dengan bibi, adik mama, yang masih bersekolah.  Sedang kamar-kamar di belakang berganti-ganti penghuni. Yang pasti, rumah kami selalu penuh dengan orang.

Lahan yang luas dan cukup subur membuat banyak tanaman dapat tumbuh di sana. Tanaman seperti jambu, mangga, rambutan, jambu monyet, pinus dan lain-lain. Pada akhir tahun 1990-an, bapak saya bersekolah di jurusan pertanian.  Maka, rumah kami menjadi salah satu lahan ujicobanya. Di halaman belakang, bapak menanam jagung, kacang panjang, kacang tanah, dan beberapa jenis tanaman jangka pendek lainnya. Panen jagung adalah hal yang paling saya ingat, berjalan di antara pohon-pohon jagung, memetiknya, dan mengubahnya menjadi  jagung rebus dan jagung tumbuk (katumbu, dalam bahasa Muna). 
  
Pohon jambu  air yang terletak di depan dan samping rumah, merupakan tempat favorit saya, untuk bersantai.  Sepulang sekolah, saya biasanya naik ke atas pohon dan bisa bertahan hingga beberapa menit, demi mendapat buah  jambu air yang merah dan manis, kesukaan saya. Semut dan tingginya pohon tidak menjadi rintangan, kalau sudah menjadi hobi, bahkan yang tersulit bisa ditaklukkan.  Selain jambu air, saya juga suka jambu bol. Daging buahnya yang seperti kapas saat digigit memberi sensasi tersendiri. Memanjat pohon yang ini saya perlu strategi, sebab mesti memindahkan pot-pot bunga Mama terlebih dahulu yang terletak tepat di bawah pohonnya.  

Pohon mangga yang tinggi, di belakang rumah (seperti yang terlihat  pada gambar) , adalah mangga macan. Mangga yang sangat enak, baunya  sangat tajam dan khas, sehingga bila matang, jangan harap bisa menyembunyikannya, pasti ketahuan dari baunya saja. Memakan buah ini dalam jumlah banyak bisa berbahaya, karena bisa memabukkan.  Bapak pernah membuatkan ayunan buat kami di pohon ini, karena cabangnya yang sangat kokoh, cocok untuk ayunan.

Mama juga senang dengan tanaman, khususnya bunga. Puluhan pot bunga berjajar mengelilingi rumah.  Bunga-bunga tersebut terlihat indah dan segar, karena mama rajin merawatnya.  Tapi, karena sering keluarga kami akhirnya pindah, bunga-bunga itu banyak yang mati.  Dan, yang tersisa hanya beberapa pot saja.  


Tampak samping

Di belakang rumah, kami memiliki sumur. Sumur ini banyak membantu keluarga kami, terutama saat akhirnya saluran air diputus oleh PAM.  Airnya yang tak pernah kering, bahkan saat musim kemarau paling parah, membuatnya menjadi favorit tetangga kami juga.  Kini nasib sumur berakhir karena amblas dan tidak terurus.  

Pada tahun 1993, bapak dipindah tugaskan ke kampung, Raha. Kami semua ikut bapak ke sana.  Dan, meninggalkan rumah itu. Karena beranggapan hanya untuk sementara, rumah itu dikontrakkan.  Memang hanya sementara, lima tahun kemudian bapak kembali di tugaskan ke Kendari. Kami kembali lagi ke rumah ini. Tapi, kali ini bukan milik kami lagi. Rumah ini telah dijual, beserta setengah lahannya. Kami hanya menumpang di rumah ini, menunggu pembangunan rumah baru di lahan belakang, rumah yang saya tempati sekarang.

Kakak-kakakku berpose di depan rumah, sebelum ke sekolah

Kini, rumah ini beralih fungsi menjadi bengkel lemari aluminium. Kondisinya memprihatinkan, fisik bangunan tidak dirawat.  Perlahan-lahan, mungkin akan ambruk. Sepertinya, tidak lama lagi di atas tanahnya akan dibangun ruko.  Seperti yang mafhum terjadi di Kendari, kota seribu ruko.  Tetapi, kenangan akan tetap bertahan. Karena, letaknya yang masih berdekatan dengan rumah kami sekarang, di sebelah rumah.




Tuesday, October 18, 2011

15 menit dalam penantian.

wah..kodak easyshare banyak yang murah2 ya? sesuai kantong keknya.. ada yang memakai kodak sodara sodari?? reviewnya ya..

Hujan semalam.

Bunyi deras.
Hujan turun
Alhamdulillah.

Dingin pun terasa,
setelah lama tidak berjumpa.
Hujan oktober ini,
akhirnya.

Tapi, lama lama
bunyinya terdengar
menyeramkan.
Terlalu...lebat.
Buat hati tak tenang, 
dan tidur tak lelap.

Hujan.
Datanglah dengan perlahan.
Sabarlah dalam menggenangi tanah.
dan turunlah dengan gembira, 
bukan marah.

----------------------------------------------

"Allahumma Shayyiban naafi'an"

”Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat"

Thursday, October 13, 2011

[Tanya] nyari ebooknya bung smas dimana ya? Mw baca "Pulung, Mencari Nansy" Terima kasih^^.

Jin [dorama, 2009]

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Berkisah tentang Minakata Jin (Osawa Takao), seorang dokter bedah otak yang kembali ke masa lalu, ke jaman Edo (Tokyo).
Di jaman yang serba sederhana itu, Jin kemudian melakukan serangkaian operasi, yang mulanya sulit karena keterbatasan alat, karena terpaksa.
Episode awal, operasi dilakukan demi menolong orang yang telah menyelamatkannya, Tachibana Kyotaro (Koide Keisuke).
Keluarga Tachibanalah yang kemudian menjadi penyokong Minakata Jin melalui kehidupan di Edo, terutama Tachibana Saki (Ayase Haruka), adik perempuan Kyotaro.
Di sini, Jin bertemu dengan orang yang mirip dengan kekasihnya , Tomonaga Miki (Nakatani Miki), tapi bernama Nokaze, seorang Geisha.

-----------------------------

Dorama ini aku pilih gara-gara ratingnya, hehe. Rating yang bagus salah satu jaminan mutu :).
Menonton Jin, membuat kita bersyukur akan banyaknya penemuan yang telah mempermudah penyembuhan penyakit, salah satunya Penicillin dan antibiotik. Masa lalu, wabah Kolera pernah melanda Jepang dan dampaknya luar biasa.
Jin yang tahu bahwa obat yang ampuh adalagh Penicilin, berupaya menemukan kembali Penisilin, berdasarkan pengetahuannya. Upaya yang musti melalui serangkaian percobaan (bayangkan buat eksperimen di mana tabung kaca dan bahan-bahan kimia sangat sulit atau bahkan belum dikenal), tetapi akhirnya bisa juga.
Juga tabung infus atau IV, Jin membuatnya dengan bantuan para tukang. Kerjasama yang apik ;).
Satu lagi, dorama ini diangkat dari manga berjudul sama, jadi kalau yang sudah pernah baca mungkin bisa membandingkan (saya bukan pembaca manga).

Monday, October 10, 2011

Manajemen Keuangan.

Judulnya canggih sekali. Tapi apakah isi postingan ini secanggih judulnya, mari kita lihat saudara-saudara.

Sebenarnya ini curhatan saya tentang perubahan kebijakan finansial yang saya alami.
Kalau dulu, saya adalah orang yang sangat perhitungan, bahkan rela berjalan kaki demi menghemat ongkos, sekarang sangat berbeda.
Aliran uang dari kantong atau rekening sangat tidak terawasi, tak ada perencanaan. Kini, saya lebih memilih naik ojek atau naik taksi, padahal jaraknya dekat, atau masih bisa ditempuh dengan angkot. Selain itu, saat berbelanja, kini saya tidak pernah menghitung total harga belanjaan. Pokoknya, semua prinsip ekonomi hemat cermat sudah saya tinggalkan.
Belum lagi, di era online kayak sekarang, total pengeluaran buat internet dan belanja online meningkat. Hampir tiap minggu, ada saja barang yang dikirimkan ke rumah. Meskipun, banyak juga diantaranya adalah barang jualan saya.
Mungkin, pepatah ini benar juga, "Earn more, spend more". Karena sekarang, sudah bekerja, maka kebutuhan dan keperluan saya semakin bertambah. Sehingga berbanding lurus dengan pengeluaran saya.

Ataukah mungkin di antara mpers yang punya tips-tips keuangan yang mumpuni?*kedip2, agar saya tidak terjerumus ke lembah krisis finansial personal??

Sunday, October 9, 2011

Hello Sayang,

Sebuah email masuk ke akun gmailku pagi ini,

Seorang wanita bernama Sonia (George) menyapa saya dengan sayang. Hal yang sering terjadi akibat nama akun saya yang "mirip" nama lelaki, hehe.

Alhamdulillah, oleh gmail, email ini telah otomatis dikenali sebagai spam. 

Ingin ku balas buat Sonia, "Sonia, anda salah alamat.".

Tapi, mungkin Sonia lagi sibuk, mencari alamat email yang lain


Thursday, October 6, 2011

Tentang pagi dan kemarin.

Pagi, aku kembali sendiri di pete-pete, memulai semua aktivitas rutin. Ke kantor.
Kemarin, aku mendapat berita sedih dan gembira sekaligus. Berita gembiranya, akhirnya aku punya sebuah buku. Buku keroyokan, hasil proyek di twitter. Agak kaget sebenarnya, sebab waktu pengumpulan naskah dan terbit kurang dari sepuluh hari.
Menerbitkan buku semakin gampang saja.
Dan, berita sedihnya, ibunda teman saya meninggal. Teman yang sudah seperti saudara, ibunya memang sudah lama mengidap kanker leher rahim. Perjuangannya selama ini pun mesti berakhir.
Saya ingin menelponnya, tapi tak ingin mengganggunya. Hanya sms yang bisa saya kirimkan, dan do'a buat ibunya.

Pagi ini, kendari mendung. Apakah akan hujan?
Sepertinya begitu.
Mudah-mudahan begitu.

Sunday, October 2, 2011

Indonesia Open GP Gold 2011, Samarinda :The Finals

Bertemu lagi, dengan siaran langsung turnamen bulutangkis, setelah minggu lalu Japan Super Series.  Dari hari senin ditunggu-tunggu, di televisi nasional manakah akan tayang, ternyata di televisi kesayangan kita semua, TVRI-menjalin persatuan dan kesatuuuaaannn *nyanyijingletvri

Secara teori, sebagai tuan rumah, wakil kita di final harusnya lebih banyak. Tapi, kenyataannya cuma tiga. Dua tunggal putra, dan satu pasangan ganda putra.  Kekuatan bulutangkis dunia memang kini merata.  Indonesia kini banyak terseok-seok dibelakang yang  lain .

Malaysia merebut tempat pertama, ganda putri, mengalahkan ganda Cina. Perawakan pasangan Malaysia yang tinggi dan kurus, mengingatkanku dengan rata-rata pemain Indonesia. Kita tak kalah dari mereka, tapi kok prestasi kita kayak gini???

Partai kedua, tunggal putri. Pemain Perancis kelahiran  Cina bertarung dengan pemain Cina lapis ketiga (yap ketiga, Cina mengirim lapis ketiganya  ke sini!! ), Chen Xiao Jia. Chen menang. tapi lewat permainan tiga game.

Tunggal putra, all Indonesian Final, Hayom Rumbaka vs Tommy Sugiarto.  saya menjagokan Tommy, karena mendengar kisahnya...apakah itu?
Tommy adalah pemain yang terbuang dari pelatnas, dan tersisih akibat kalah bersaing dari Hayom. Namun, sekarang prestasinya lebih cemerlang, dan kemarin habis menang di Taiwan GP.  
Sayang, kali ini Tommy musti mengakui keunggulan Hayom Rumbaka.  Dua set langsung .  

Partai selanjutnya, Ganda campuran mempertemukan pasangan-pasangan dari Cina. Sudah dipastikan gelar jatuh ke Cina.

Terakhir, ganda putra. Indonesia melawan Jepang, Bona Septano/M.Ahsan vs Ando Hiroyuki/ Hayawaka Kenichi. Setelah gagal di Jepang minggu lalu, kali ini Bona-Ahsan tidak membuang kesempatan bermain di depan publik sendiri. Bona-Ahsan menang, dua set langsung, 21-13, 21-14. Horeee!!!

Ganda Putra No.1 Indonesia, Bona Septano-Muh.Ahsan

Sebagai informasi, turnamen GP Gold ini  setingkat di bawah Super Series. Sehingga sedikit pemain top dunia yang ikut.  Suasana final tadi juga sedikit sepi, tak banyak penonton yang hadir. Padahal, kangen dengan masa-masa heboh penonton Indonesia yang seperti lagi nonton konser, penuh dengan tabuhan gendang, teriakan dan nyanyian. Bikin semangat orang yang bermain. Kapan lagi ya???

Oke, dengan demikian, sekian saja laporan Pia dari Samarinda.  Bertemu lagi di turnamen yang lain.

Salam Olahraga.

[SenyamSenyum] Kadar kegantengan itu bisa naik atau turun menurut usia, kecuali si Unyil. Stabil.RT@nulisbuku

Ngeblog? ke Blogger aja ;-)

Judul yang "salah" sebenarnya, untuk di eMPe..tapi, begini ceritanya..(hai....hai..).

Siang hari, sms masuk ke hape saya, dari adik sepupu,
"Kak, bikinkan aku  blog!".
Tidak dibalas, kebiasaan buruk.

Lalu, ternyata, sore adikku itu datang ke rumah.  Menodong saya dengan pertanyaan mirip yang tadi.
"Kak, ajarkan cara buat blog!"
"Bagaimana?"
"Blog, banyak.  Ada Blogspot, wordpress",
"Kakak punya yang mana"
"Semuanya ada, hehe"
"Yang itu, yang kakak perlihatkan waktu itu.."
"Oh, multiply, jangan yang itu. Yang lain saja.."
"Ke blogger.com saja, lebih  mudah"

Kenapa tidak multiply? Karena, di sini adalah ajang curhat saya. Gawat kalau adikku sampai tahu, bukan konsumsi keluarga dekat

Beberapa teman dekat saya juga bukan pemakai MP, jadi selama ini sebagai pengguna MP masih aman curhat di sini (moga2 seterusnya..aaamiiiinnn).

Oke, sekian cerita sore kali ini...da-dahhhh

*Nitip iklan lapak sebelah..ini blogspot saya

Saturday, October 1, 2011

Team Batista No Eikou

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Drama ini berseting di Rumah Sakit Universitas Tojo. Serangkain operasi Batista berakhir kematian, sementara sebelumnya selalu sukses. Seorang dokter psikiater ditugaskan untuk penyelidikan internal, Taguchi Kohei (diperankan Takeuchi Yuko). Hasilnya, nihil. Taguchi tidak bisa menemukan pelaku/pembunuh di dalam tim operasi tsb, Team Batista. Tim yang terdiri dari tujuh orang, 4 dokter bedah, suster, ahli anastesi dan seorang ahli peralatan medis.
Tak menemui kesimpulan, maka datanglah utusan dari Depkes Jepang, Shiratori Keisuke (Abe Hiroshi ). Cara penyelidikannya yang "kasar" membuahkan hasil. Bersama Taguchi, mereka membuka rahasia sang dokter bedah utama tim tersebut. Namun, sang dokter bukanlah si pembunuh, melainkan angggota yang lain. Siapa? Silakan nuntun sendiri, dijamin seru^^.

--------------------

Bertemu lagi dengan Takeuchi Yuko, one of my fave actress. Saya suka perannya di Asuka dan Lunch Queen, saat Yuko masih lajang. Kini, penampilan Yuko berbeda, rambutnya panjang, tak pendek dan "tomboy" lagi, hehehe. Aktingnya, lumayan. Tidak sia-sia punya award banyak ;). Memerankan psikiater, yang polos dan berhati bersih, memang kurang cocok sebagai investigator, karena mudah tertipu dan bersimpati.
Abe Hiroshi, hentai no ojiisan^^, my fave actor too. Suka semua dramanya, Trick, Hero, A Home Dad, Shinzanmono, Dragon Sakura, Kekkon dekinai, dll..Perannya yang biasanya "hentai" dan kurang ajar, kembali lagi di sini, tentu dalam kapasitas sebagai investigator medis. Abe Hiroshi man top-lah.