Di depan mata, ya, pedagang ini tiap hari ada di depan mata saya. Dan, beginilah kisahnya.
--------------------------------------------------------
Sebuah rumah sederhana terletak persis di depan kantor saya, Stasiun Geofisika Kendari. Di rumah itu, hidup sepasang suami isteri yang biasa kami panggil "Bapak dan Mamanya Selfi" karena punya anak bernama Selfi.
Di bagian teras rumahnya, mereka berjualan bahan-bahan pokok (sembako) serta Nasi Kuning (tau kan Nasi Kuning? Nasi yang warnanya ijo #eh). Nasi kuning adalah favorit warga Kendari buat sarapan, padahal di daerah lain biasanya cuman buat syukuran (bener ga sih?). Harganya pun terjangkau, cuma Rp.5.000 saja :).
Nasi kuning versi Mamanya Selfi adalah nasi yang ditanak dengan santan dan kunyit, trus diberi hiasan telur rebus, mie goreng, tempe goreng, ikan goreng sambal, dan sambal tumis (plus-plus dah sambalnya).
Jualan nasi kuning dimulai semenjak Bapaknya Selfi kecelakan, jatuh dari motor. Mungkin saja, karena kecelakan tersebut, beliau jadi tak bisa kerja di luar rumah, sehingga membuka usaha di rumah. Tahun 2008 bulan Maret, jadi sudah hampir empat tahun berjalan.
Sebenarnya dulu mereka juga menjual Sop Ubi (bagi yang belum tahu apa itu Sop Ubi, nantikan postingan edisi Kuliner Kendari saya selanjutnya). "Masalah modal..", Bapaknya Selfi curhat mengapa mereka tak berjualan Sop Ubi lagi. "Juga selera pasar..", tambahan curhatnya. Untuk Nasi Kuning sendiri, mereka makin kesulitan akibat harga bahan pokok buat masakan ini, yakni beras yang semakin mahal. "Mahal sekali sekarang, sudah 400 ribu satu karung", jelas Bapak dan Mamanya Selfi bersamaan. Modal yang tak seberapa, tapi harga bahan pokok terus menanjak naik. Mereka tergencet di tengah-tengah, tak berdaya. Membuat mereka tak bisa tiap hari jualan Nasi Kuning. "Untungnya habis terus ji...ndak pernah tinggal. Banyak yang datang mau makan, habismi Nasi Kuning", alhamdulillah.
Teman-teman saya adalah langganan Nasi Kuning di sini, karena warung inilah yang terdekat dengan kantor, yang memang terpencil dari mana-mana. Saya biasanya cuma beli air mineral atau makanan ringan, sedang makan siang sudah cukup dengan bekal dari rumah. Pernah menyicipi sekali, waktu ada acara traktiran, dan rasanya lumayan. Dengan harga Rp. 5.000 (hari gini!), bisalah mengenyangkan.
Harapan saya, mudah-mudahan warung ini bisa maju, dan bisa terus berjualan Nasi Kuning. Dan kalau bisa, nanti bisa bervariasi makanan yang dijual, seperti dulu. Aamiin.
--------------------------------------------------
Ikutan lomba ini lagi..
Bagi yang mau ikutan juga, buruan, waktunya sampa 12 Februari lusa!!
Saya juga doyan nasi kuning. Biasanya buat sarapan. Kalau di Balikpapan juga masih ada yang 5000 rupiah, tapi sangat jarang. Itu pun kontennya minimalis :-D, Kisaran rata-rata 7000-10000. Tergantung lauknya
ReplyDeletemungkin karena di sana banyak juga orang bugis..
ReplyDeleteYang 5000 skarang udah jarang ;(
Semoga semakin laris dagangannya mamanya Selfi. Aamiin.
ReplyDeleteRumahku dekat SD, jadi nasi kuningnya berkisar 2000, 3000, dan 5000 rupiah. Taumi toh, berapa jie dabawa uang jajan kalo anak2 SD, jadi murah sekalimi itu harganya nasi kuning.
ReplyDeleteKalau keluargaku... nasi kuning muncul kalau mau pergi piknik heuheuheu...
cieee... penjual nasi kuning yg murah senyum :p
ReplyDeleteehya, nasi kuningnya "berasa" ga mba? hehe.. soalnya waktu ke gorontalo aku ngerasain nasi kuning yg agak2 anta. dan baru "berasa" kalo ditambah rica. hwee...
andai ada yang membantu modal, bukan hanya nasi kuningnya yang menjadi bervariasi, tapi tempat jualannya juga menjadi lebih baik lagi :)
ReplyDeleteaamiin :)
ReplyDeleteporsinya juga, untuk anak SD..
ReplyDeletePasti dengan ayam nya :)
Nasi kuningnya standar Kendari, hihihi.
ReplyDeleteGak terlalu berasa, soalnya santannya cuman dikit. Yang bikin gurih dan enak itu biasanya santan :)
Kendala pedagang kecil mbak..jarang diperhatiin :(
ReplyDeletesemoga berkah untuk mamanya Selfi. Di jogja juga ada nasi kuning 5000, lauk telur, abon, perkedel. tapi maklum klo jogja, klo luar jawa wah itu murah sekali, klo di bontang paling sering sarapan nasi kuning, harganya 8000 - 10000 lebih tergantung lauknya apa..
ReplyDeleteAamiin :)
ReplyDeleteIya, di jogja makanan murah.
Di jakarta juga banyak yang jual nasi kuning buat sarapan...^^
ReplyDeletebelum pernah liat fisra, aku taunya nasi uduk ma lontong sayur :)
ReplyDeleteskg tanggal berapa sih,tant??/ hihihihihihi...
ReplyDeletemasih ada waktu ikutan ga ya?
hahahahahaha
Sampe besok kunee, tgl 12.
ReplyDeletehepu deelaaaaaaa,,, sa nda bisami ikut ;-(
ReplyDeleteSa kira sdhmi ko ikut, dua to? Yg penjual terompet, bukankah?
ReplyDeleteumbe padaaaaaaa
ReplyDeletehahahahahhahaha
Heuheuheu... tidak pake ayam. Telur dadar jie dengan sambal goreng tempe. Sampe2 kalo sa beli toh, kayak tidak berasa itu telur lantaran kecilnya wkwkwkwk...
ReplyDeletelumayan..daripada ndak ada temannya NasKun ta, hehehe
ReplyDeleteLolos ya mbak....
ReplyDeleteMakasih mb, uhuyyy!
ReplyDeleteAlhamdulillahB-)