Sunday, May 29, 2011

Ini penyakit jiwa, Kawan.

Perut tak terasa nyeri lagi , sindrom itu tlah berhasil aku lalui.
Badan tak lemas lagi,hari ini agak mendingan.
Tapi,kenapa aku tak bersemangat, tak bergairah untuk beranjak kerja.
Seperti burung yang kehilangan anaknya, seperti kucing yang tak mendapatkan jatah makanan.
Ini penyakit jiwa kawan. Orang barat menyebutnya stres, orang kampung memanggilnya sebentar lagi gila.
Taukah kau apa obatnya? SmS kalo dapat resepnya. Mungkin, ada dibuku- buku tebal punya mahasiswa jurusan racik- meracik ramuan. Atau mungkin, mereka tak punya nama obatnya,sejak para leluhur jurusan itu tak kunjung mendapat penawarnya.
Ini penyakit jiwa, kawan.


*terinspirasi Andrea Hirata

Saturday, May 28, 2011

Sudirman again.

Tahun ini, Indonesia kembali ikut dalam kejuaraan Piala Sudirman. Dua tahun lalu, impian ke final kandas setelah dikalahkan Korea Selatan.
Babak penyisihan berhasil dilalui dengan menjadi juara grup di atas Rusia dan Malaysia,si jiran sekaligus musuh bebuyutan. Lalu,bertemu Jepang di Perempat final.
Bukan lawan yang mudah,karena Jepang muncul dengan bibit - bibit muda yang menjanjikan. Tapi,semangat pemain muda kita juga tidak kalah, Pia Zebadiah dkk berhasil memukul Jepang, 3 - 2.
Di partai Semi final semalam, berhadapan dengan Denmark, mental kaum terjajah sepertinya yang lebih mendominasi pemain Indonesia. Kita seakan "takluk" sebelum bertanding. Letupan - letupan semangat seperti saat menghadapi "penjajah" sehari sebelumnya (baca -Jepang), jarang terlihat.
Memang, sempat bangkit saat Ahsan dan Alven menang, tapi selebihnya melempem. Kelemahan Indonesia di dua tunggal menjadi satu catatan. Mungkin,akan lebih seru kalau nomor - nomor Ganda diturunkan di awal, karena kita punya kesempatan besar di sana.
Yang pasti, tahun ini kita belum dapat "Sudirman", dan sepertinya yang jadi juara, Cina kembali. The same old song is playing over and over again, buat penonton bosan.
Sudirman, kapan kau balik?

Denger2,insomnia /a gejala depresi..*baca berita suicidex artis2 korea

Thursday, May 26, 2011

Pelajaran hari ini.

Pagi ini,burung berkicau indah..udara kendari masih segar.
Berangkat ke kantor,seperti biasa, membutuhkan waktu sejam,melalui pinggiran,pusat kota,hingga ke daerah yang terlupakan,melalui jalan yang mungkin pada beberapa periode gubernur ke depan akan diperbaiki,hingga tiba dikantor seperti biasa (terlambat).
Siang pun datang..aku bersiap pulang,bersiap menghadang angkot yang rasio keberadaannya 2 : jam. Tapi,tiba-tiba,teleponku berbunyi. Dari kawan lama di kantor pusat, awalnya nadanya sopan. Menanyakan hal lama,tentang memory card kamera. Lalu, penelponnya berganti,kali ini dengan nada mendesak. Maksa,bertanya dan malah terkesan menuduh,kalo saya menghilangkan foto-foto di dalamnya. Saya,yang memang tidak pintar bertengkar,hanya bisa bilang,kalo saya tidak menghapus apapun didalam kartu memori itu. Saya hanya mengkopi foto-foto terakhir yang ada. Nada dari sana semakin ketus,bilang kalo semua ini gara2 laptop linux saya, dalam hati saya tercekik. Teganya menuduh laptop linux saya,tidak adil. Saya sudah pernah memakainya untuk membaca kartu yang sama,dan tidak ada masalah. Tak ada solusi,telepon pun berakhir.
Masalah sebenarnya,adalah foto kegiatan sekitar 6 bulan lalu. Karena persiapan yang kurang matang menyebabkan dokumentasinya kacau. Presentasi segera atas kegiatan itu,membuat semua jadi kelabakan. Saya,yang sudah tidak disana,ikut-ikutan kena getahnya. Tapi,karena sudah pindah,saya tidak bisa membela diri lebih jauh. Hilangnya foto-foto itu,entahlah,saya tidak tahu sebabnya. Yang pasti, saya tidak pernah menghapus foto di kartu memori itu. Dan,laptop linux saya tidak bersalah.
Karena kesal,saya curhat sebentar dengan teman kantor,hal kayak begini tidak boleh saya simpan dalam hati,bisa buat tambah kurus*mengingat program penggemukan badan yang gak boleh gagalB-)
Waktu pulang tiba, angkot tlah berhasil disetop. Sayang,kemudian terdengar kabar tak sedap,bahwa angkot jalur utama mogok. Alamat,sebagian besar penduduk kota akan menggunakan ojek, taksi, nebeng mobil atau motor teman,nyari angkot alter ,ato yang paling ekstrim berjalan kaki.
Saya pilih opsi angkot alter. Walau keadaan kacau kyk gitu,tapi prinsip hemat pangkal kaya masih teguh ku pakai..;-) Alhamdulillah,cuman butuh 15 menit jalan kaki untuk mendapatkan angkot. Rute belakang kami mengenalnya, yang selama bertahun-tahun saya lewatkan. Kembali saya susuri.
Kejadian kejadian ini membuka mata saya lagi, memberi banyak pelajaran hidup
Menyaksikan pantai dan teluk Kendari,melihat bakau yang masih tersisa hari ini , membuat saya merenung,mungkin hari ini saya musti melalui itu semua,karena setelah kesulitan ada kemudahan,setelah kesulitan ada kemudahan,pasti.

Tuesday, May 17, 2011

Jangan panggil saya Waode, itu bukan nama saya.

Kita adalah makhluk unik, yang sering dalam perjalanan hidup gelisah dan mencari identitas diri, siapa diri kita sebenarnya.

Begitu juga dengan saya. Menginjak SD kelas 4 atau 5 (persisnya saya lupa), saya mengungkapkan satu statement berani, "Jangan panggil saya Waode,itu bukan nama saya". Kecil-kecil saya sudah mem -brainwash teman2 saya untuk tidak memanggil saya begitu lagi. "Bukan nama, Waode itu bukan nama." pidato saya di depan teman2 lelaki*karena emang kebanyakan temannya cowok.
"itu hanya gelar,dan namaku ya muzdalifana".."dan panggil saja Pia". Untuk menghindari orang2 memanggil dengan nama itu, saya menyuruh mereka memanggil dengan nama kecil saya ,Pia.

Kurang jelas mengapa, saya tidak nyaman dengan panggilan "Waode".  Di otak (yang ukurannya tak sebesar sekarang) kecil saya, itu hanya lah imbuhan atas nama saya yang sebenarnya.  Jadi, orang-orang salah kalau memanggil begitu,
Tapi, hal itu tidak berlaku buat guru-guruku, tak ada nama lain. Titik, ndak pake koma atau tanda tanya.

Yang mengherankan, Bapak kok menambahkan kata-gelar itu di depan nama saya, padahal kedua kakak saya tidak.   Sungguh aneh bin ajaib. 

Dan, penderitaan itu pun berakhir.  Saat pindah ke kampung, saya tak dipanggil begitu lagi, bahkan oleh guru sekalipun.  Di sana banyak, Waode  bertebaran..:).




*ps, di ibukota, aku pun pasrah kembali dipanggil "Waode".


Sunday, May 15, 2011

Ini Bukan Insomnia

Semenjak SMP, gara-gara kebiasaan nuntun TV, jam tidur jadi berantakan.
Apalagi waktu kuliah, dengan alasan tugas, saya sering menunda waktu tidur.
Yang berakibat saya jadi mengidap kesulitan tidur (sleep disorder).
Kebanyakan sih bisa tidur juga, cuman waktunya aja yang molor.
Mau tidur jam 10, eh, mundur jadi jam 12.
Mau tidur jam 9, jadinya jam 12 juga.
Mau tidur jam 11, ujung2nya jam 12 lagi.
Sehingga, setiap pagi diisi dengan adegan "ngantuk mania", karena musti masuk kantor pagi-pagi.
Awalnya, mengira ini insomnia, cuman gak parah.
Tapi, setelah baca artikel ini, baru tau kalo disorder yang satu ini punya nama..
yaitu..delayed sleep phase disorder (DSPD), atau Burung Hantu Malam..dan bukan Insomnia..(lega...!)

Pesen mama "maux ko beli sepeda pia, spy olahraga!"..hmm,okey mom *mulaihuntingsepedadikendari

kenapa banyak situs jebakan di hasil search google yak? tau cara menghapusnya? ganggu banget!!!

Thursday, May 12, 2011

Aku Vs Kelemumur

Kepalaku terasa gatal,just wonder-kenapa. Padahal sepertix aku mandi tiap hari..
Layar monitorku msh berisi satu halaman pengolah kata,blum bertambah dr sejam lalu..dan kepala yang gatal ini terasa semakin gatal saja..kugaruk rambut y nongkrong dkepala,oh,ternyata bnyak ketombe dsana..bertanya dlam hati "kenapa ketombe y tumbuh bnyak dkepalaku,knp bkan ide2 cemerlang, novel2 bestseller,skenario film sukses, cerpen2 mengagumkan,ff inspiratif..kenapa ketombe ya Allah?"
Kursorku berkedip malu2,seakan tak mau bergerak dr tempatx semula..kepala ini msh terasa gatal..



*setelah tak keramas beberapa hari.

Friday, May 6, 2011

Predict an earthquake.

Sesaat setelah gempa besar di Kendari, kantor banyak menerima telepon dan pertanyaan dari masyarakat "Kapan gempa berikutnya terjadi? sampai kapan gempanya??".
Sungguh, kalau disuruh memperkirakan gempa, kantor kami bukanlah tempatnya.  Disini, kami  hanya memonitor gempa yang terjadi, bukan memperkirakannya.  Kami bukan peramal gempa.
Tapi..sebenarnya ini isu sensitif, sangat.  Karena meskipun awam seismologis menyatakan bahwa "gempa itu tidak bisa diramalkan", tapi itu tidak mematahkan banyak usaha untuk melakukannya.  Di seluruh dunia, tidak terhitung lagi orang-orang yang mengabdikan hidupnya dalam memperkirakan kejadian gempa.
Di Italia, seorang ilmuwan mengaku  bisa meramal gempa dengan mengukur kandungan gas Radon yang ada. 

Wednesday, May 4, 2011

Yang punya shapefile (shp) indonesia 33 provinsi,beserta kabupaten atau kecamatannya, bagi dunkkkkk!!!

Ada apa dengan Bonsai?

Kencang, lalu berhenti sebentar, angkot di tempatku memang terkenal dalam hal kecepatan.  Aku menunjuk ke pohon yang aku "kenal", sudah lama tak bersua.
"Bonsai.." kataku.
"Tau bonsai?" tanya aku ke temenku.
"Gak kak. Emangnya kenapa?"
"Tapi kalo dari bentuknya siy familiar"

Bonsai, pohon sejuta kenangan.  Kembali ke masa kecil.  Saat mainan modern tak sebanyak sekarang.  Saat pusat perbelanjaan tak seramai sekarang.  Saat kami masih senang bermain hujan dan becek..

Bonsai, tanaman perdu yang banyak tumbuh di halaman kami.  Dari pohon ini berbagai permainan bisa lahir.  Daunnya, yang menjadi favorit kami saat main masak-masakan.  Dan, juga bijinya yang bisa jadi bahan pewarna serta amunisi bagi senjata-senjata kami.

Kenapa namanya bonsai?  Kalo dipikir-pikir, tanaman perdu ini sebenarnya bukanlah "bonsai".  Tapi, mungkin karena  ukurannya yang kecil seperti bonsai, maka umumlah namanya menjadi "bonsai", ditempat kami.

Dan, baunya, masih seperti kemarin tertinggal di baju-baju kami.



*saat permainan tradisional sudah mulai punah
*sesaat setelah salah kirim email ke "bonsai"...hehe