Wednesday, December 22, 2010

di Stadion!

Pagar stadion dibuka.
Bus lalu berjalan masuk ke dalam stadion.
dan nama-nama pun diteriakkan..

"Irfan..Irfan..

Christian..christian..

Bambang..Bambang..

Okto..Okto..

Pia..Pia... (loh, kok namaku dipanggil juga ya??)

Pia...Pia...wei..

banguunnn, udah siang..!

(hehehe, ternyata cuman mimpi..)


Friday, December 10, 2010

Waspadalah..!

Sering saya menasehati orang lain "hati2..jangan pake hp bagus kalo jalan di Jakarta, banyak jambret!".  Nasehat yang bagus, tapi saya sendiri kurang mempraktekkannya.
Sore hari, di daerah Cempaka Putih, saya naik bajaj.  Sendirian, seperti kebiasaan saya yang memang selalu senang jalan sendiri, saya duduk di belakang pak supir bajaj (ya eyalah, masak duduk di depan.. ).  Agak ceroboh memang, duduk di dekat pintu, sambil megang hape yang terlihat "muaaahaaalll buanngeet paadaaahhaaalll...", ditambah bengong, dan
terjadilah!
peristiwa itu.
si penjambret yang dengan mulus memindahkan hape ke tangannya. 
Sempat teriak.." hapeku..", habis itu saya terdiam.  Sambil bilang dalam hati "pia, kontrol.....relaxxx....tenang.....itu cuman hape...cuman hape".


pelajaran moral dari kisah ini : waspadalah!

Thursday, December 9, 2010

Makassar




Lombok




The Island Of Cabe.

Berkunjung ke pulau Lombok adalah pengalaman baru untuk saya, lagi. Dari atas pesawat, objek yang pertama kali menarik perhatian adalah sawah dan ladang yang jumlahnya banyak sekali. Lombok memang terkenal sebagai lumbung padi nasional.
Situs pertama yang saya kunjungi adalah Bandara Selaparang. Setelah pekerjaan selesai, kira-kira lima jam-an, kami pun bergerak lagi. Kali ini ke daerah kediri, luar kota Mataram, untuk melaksanakan pekerjaan yang sama di tempat itu, instalasi akselerograf. Di sepanjang jalan, saya menyaksikan objek yang menyita mata saya di atas pesawat, ladang dan sawah yang luas serta hijau. Sedang, di Kediri, ada fenomena unik. Antar kampung, masing-masing memiliki mesjid sendiri, walau berjarak beberapa meter. Jadi, daerah itu terkenal dengan daerah seribu mesjid. Suara azan akan bersahut-sahutan. Namun, yang memprihatinkan, jemaahnya tak sebanding dengan jumlah mesjidnya.:(
Pekerjaan selesai saat waktu menunjuk jam setengah sepuluh malam. Perut keroncongan minta makan, maka kami pun segera melesat ke rumah makan seafood yang ada di pusat kota (jauhhhhh..). Tujuan selanjutnya, mencari penginapan. Setelah berputa-putar di pusat kota, akhirnya kami pun menginap di Hotel Lombok Garden (recommended!).
Hari kedua, saya pun menuju pulau tetangga, Sumbawa. Memanfaatkan maskapai lokal yang pelayananannya tidak kalah dengan yang nasional (TransNusa, recommended!), dengan pesawat kecil kami terbang ke pulau itu. Hanya membutuhkan waktu 40 menit, kami akhirnya mendarat di Bandara Sumbawa Besar. Dengan jalan darat, biasanya memakan waktu 5 – 6 jam, melintasi selat Alas, dengan kapal ferry. Hanya sehari kami disana, besoknya saya kembali ke Mataram. Sumbawa Besar, adalah kota kecil yang mulai berkembang. Sayang, laju pertumbuhannya agak terhambat karena letaknya yang cukup dekat dengan Mataram, orang-orang lebih memilih untuk berbelanja di Matarm dibanding di Sumbawa Besar. Makanan khas, karena tidak direkomendasikan, tidak saya coba. Yang ada, malah menyantap makanan Jawa Timuran serta Padang (Padang lagi, padang lagi, boseenn..).
Saya memilih jalan udara ke Mataram, sedang rekan saya lewat darat. Di Mataram, kami pun kembali melanjutkan pekerjaan yang masih tersisa. Setelah selesai, kami pun menuju lokasi yang disebut-sebut sebagai ikonnya Lombok, pantai Senggigi.
Hujan deras mulai turun saat kami melintasi perbatasan Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Meliuk-liuk,mengitari jalan di bukit, kami mengelilingi pantai Senggigi. Daerah yang indah, yang di isi hotel, resort serta padang dan kebun Kelapa yang luas. Udara dingin akibat hujan terobati dengan jagung bakar pedas (hhmmm, uenakkk..), jagung manis yang juga dihasilkan di tanah Lombok.
Makan malam di isi dengan Ayam Taliwang. Di sebuah rumah makan, yang luas dan ruamee, saya memesan ayam bakar madu. Ditemani sayur Lebui (bukan Lebay loh...), yang rasanya tidak saya rekomendasikan. Ayam Taliwang, ternyata ayam kurus yang masih muda, dan bukannya cara masaknya yang taliwang (yang saya kira sebelumnya). Selain Ayam Taliwang, Lombok terkenal akan Kangkung Pelecingnya, tapi karena Maag yang akut, saya tidak menyertakannya dalam daftar makanan saya. Kangkung Lombok, berbeda dengan kangkung di daerah lain. Dari orang yang telah mencicipinya, perbedaan itu disebabkan oleh tanah dan air Lombok yang khas. Dapat dilihat, walau jenisnya sama, jika ditanam di tempat lain, rasanya tidak akan sekrenyes Kangkung Pelecing Lombok.
Satu hal yang menjadi pencerahan bagi saya di Lombok, di sini terkenal dengan cabenya yang benar-benar pedas. Namanya juga Lombok, cabe dalam bahasa lokal, yah pasti pedas..:)

Monday, November 29, 2010

Fasilitas baru.

Di bandara.
"ini mbak, Lion Air punya fasilitas baru di 2010" sambil menyerahkan CD.
"hmm, mas, fasilitas barunya termasuk dikasih makan juga gak mas?"..
dan masnya pun tersenyum pahit. pait...pait..

Tuesday, November 23, 2010

Golongan apa?

"Golonganmu berapa pia?" tanya adikku,
"III a, kenapa?"
"ih, sama Gayus.  Ndak korupsi ko kah?" * dan sebuah bantal melayang ke muka adikku.

Tuesday, November 2, 2010

Peringatan Tsunami Pagai Selatan dari BMG bukan dicabut, tapi berakhir sejam setelah gempa. Alat pendeteksi tsunami banyak yang rusak dan dicuri...:(

..Dengan Larutan.

"..Terima kasih juga untuk memberitahu kami masalah. Saya akan coba memperbaiki masalahnya, lalu saya akan mengirim email untuk mengatur pertemuan untuk update dengan larutan."

Cuplikan email di atas adalah dari rekanan asing yang kerjasama dengan kantor, terlihat betapa berusahanya mereka untuk "memahami" kita, orang Indonesia.  Kata-kata yang terakhir-dengan larutan-mungkin terlihat janggal, namun setelah lama memutar otak dan google terjemahan, mungkin ini kata-kata aslinya " ..with solutions", dimana kita mengenal solution sebagai solusi-bukan larutan :)
jadi ingat Tom Cruise dan "lulus bersama"-nya....

**ni bule2 keknya musti belajar make google translate deh

Tuesday, October 12, 2010

SMS dari Kubur (hiii)

Peringatan Pembaca, ni bukan postingan horor!

Minggu siang, +6287841175377, sebuah sms masuk ke hapeku, dari nomor yang tidak teridentifikasi tersebut  dan berisi " Ni papa lgi pinjam hp orang..belikan pulsa...ada maslah di kantor polisi..penting".  Segera aku balas "Wei, sms dari kubur ya? Papa gw udah meninggal.."
Hihi, nipu kok nggak kreatif.  

Meet si Item Muda..




Ni kucing mang unik, selain sukanya ngikutin kaki (yah eyaalaahhh, yang bisa diburu cuman kaki orang, muka mah jauhh), warna bulunya juga lain daripada yang lain, hitam pi bukan hitam, so aku panggil dia si hitam muda..:)

Memang, sebaiknya penjualan Mie Instan diperketat, sudah terbukti nyata merusak usus jutaan anak2 indonesia..termasuk aku, hiks..:(

Sunday, October 10, 2010

Thursday, October 7, 2010

Bukan Delay Biasa

Jam udah menunjuk pukul 19.0, belum ada tanda-tanda boarding.
Padahal, jam 18.00 tadi petugas mengumumkan bahwa pesawat akan boarding jam 18.40, sejam lebih dari waktu yang sebenarnya.  Seorang bapak yang tak sabar pun menghampiri meja informasi. Dan, marah-marah.  Suasana menjadi riuh...(kayak di pasar..:)  )
Setelah didesak dan tak ada kepastian, lebih banyak penumpang yang makin tidak sabar.  Protes akhirnya diteriakkan.."makan..makan..makan..", karena lapar, mereka pun kalap.  Waktu yang memang saatnya makan malam, terbuang  gara-gara delay gak penting ini.  Alhamdulillah, bekalku ada, maka perutku aman malam itu (pengalaman memang guru yang berguna).  Sedang penumpang yang lain masih ngambek, gak mau boarding sebelum diberi makan nasi, bukan roti apalagi kue. 
Jam 19.30, penumpang tujuan Tanjung Pinang dengan pesawat satu-satunya hari itu pun melangkah keluar ruang tunggu, bukan ke pesawat, melainkan ke pintu masuk,  M O G O K   T E R B A N G.  Dikomandoi seorang bapak,  mereka menuju arah keluar, bermaksud mencari makan dengan harapan dibayarin perusaahan penerbangan.  Tapi, karena sudah malam, restoran sudah gak ada yang buka, maka balik arah lagi.   Marah-marah lagi dengan petugas informasi, argumentasi 15 menit.  Lalu, jam 20.10, semua penumpang boarding, tanpa makan malam (Intinya, mogoknya gak berhasil  ).

Eniwei, karena ricuh itu suasana di dalam pesawat menjadi cair (serasa dalam bis, riuh banget).  Ada yang nawarin kacang, turun di UKI...hehehe...pokok e ruameee..
Jam 22.40, kami pun tiba di Tanjung Pinang, ibukota Kepulauan Riau..deket Batam.  Jadi, sekedar info, kalau mau ke Tanjung Pinang, bisa dari Batam, naik feri 40 menit, trus taksi 20 menit, nyampe deh..

Thursday, September 23, 2010

Becoming MacGyver

"Pokoknya, carikan jalan bagaimana caranya ini pel bisa digantung di dinding" perintah Ibuku yang lebih terdengar seperti perintah komandan kepada bawahannya.  Dalam hati, aku cuma bisa berharap, andai aku MacGyver.
MacGyver, bagi yang besar di awal 90-an, pasti tahu serial ini. Aku sendiri tidak mengikuti (karena ditipiku tak ada RCTI), tapi yang aku tahu MacGyver adalah orang yang mampu mengubah alat-alat biasa menjadi barang yang dia butuhkan (saking kreatifnya sampai menginspirasi jutaan orang di dunia..).
Tinggal di kampung membuat orang-orangnya  dipaksa untuk kreatif.  Maka, dengan alat seadanya, aku memutar otak...plus kesabaran, akhirnya Mission Accomplished , sebuah pel yang memiliki gantungan cantik pun jadi ,hehehe.

Thursday, May 6, 2010

Makhluk2 Aneh dalam Kos

Seumur hidup, selama hidup ngekos, sudah banyak tipe orang yang saya temui.
Dari yang biasa-biasa saja, nyentrik, nyenengin, katro ampe yang bikin suebel setengah mati.
Kali ini, saya ketemu sama tipe yang bikin kesel sampe mau bongkar kos segala (lebaayyy..)

Oke, perkenalkan kosan saya.  Kosan biasa di tengah kota jakarta, dengan makhluk-makhluk manis di dalamnya (termasuk saya) , yang selama ini hidup berbahagia, aman, damai dan tenteram.  Lalu (bencana itu datang) dengan tambahan  5 makhluk aneh, dari kampung, yang karena keterima jadi PNS di jakarta musti merantau ke sini.  Dan, mereka tinggal di kamar atas.

Seminggu, sebulan, kelakuan mereka masih biasa saja.  Tapi, ternyata, perlahan-lahan, topeng asli mereka yang super duper nyebelin mulai terkuak.  Dari kebiasaan, yang untuk saya aneh, nyuci baju tiap hari, plus gak pake diperas langsung jemur, sukses merusak jemuran.  Terus, kebisingan yang mereka ciptakan, hampir-hampir gak punya toleransi kepada penghuni yang lain.  Kebiasaan yang lain, hobi membanting pintu, sampai pintu kamar mandi rusak gara-gara sering dibanting.  Sampai-sampai saya sering heran, perasaan saya dari kampung juga, dan malah lebih jauh dari kampung mereka, tapi kelakuan yang kayak gitu gak ada di kampung saya.

Tapi, yang namanya keseimbangan akan selalu ada.  Dari kabar yang beredar, mereka udah mau pada cabut bulan ini (Alhamdulillah, akhirnya..).
 

Tuesday, April 13, 2010

Mosonggi...nyam..nyam..

Hari minggu kemarin, habis nelpon saudara di kampung.. Ternyata oh ternyata, mereka akan melaksanakan "ritual" yang akan bikin kita saya iri campur lapar, mosonggi.

Mosonggi, tidak jelas artinya apa, mungkin berarti sesuatu yang berhubungan dengan sinonggi (secara saya bukan orang Tolaki).  Apa itu sinonggi, let me tell you, Sinonggi adalah makanan tradisonal dari suku Tolaki, berupa bubur Sagu yang lebih enak disantap saat masih panas (sambil diseruput....sslllrrpppppp.....).  Kegiatan utama mosonggi adalah , yah makan Sinonggi, sampingannya, kumpul-kumpul sambil bergosip ria, hehe.

Selain sinonggi, bintang acara mosonggi yang lain adalah Sayur bening, ma kuah ikan plus sambal.  Semua kuah digabung trus dituangkan Sinonggi, tambah sambal, maka lengkaplah menu standard Sinonggi.  Side dish yang lain tergantung selera masing-masing.

How to make it? waduh, untuk yang satu ini keknya berat...Membuat sinonggi, untuk saya, termasuk keahlian yang perlu dipelajari secara seksama.  Salah-salah, bukannya enak, malah hancur.  Timing, pengalaman, serta kekuatan sepertinya sangat berperan dalam keberhasilan membuat sinonggi.

Eniwei, walapun tidak bisa membuatnya, namun saya berharap, pulang kampung nanti ada undangan mosonggi dari teman-teman disana..(gratisan euy..!!)

Monday, April 12, 2010

We're losing tonight

Waktu menunjuk 84 menit
Tinggal beberapa menit lagi
Penonton pun tak sabar
Campur kecewa, meninggalkan bangku Santiago Bernabeu yang megah
"Kami kalah malam ini, telak!"





Wednesday, April 7, 2010

jadi Tia!

Kring..Kring..Kring
"Halo!"
"Ya..Mau pesen satu galon A**, ke jalan An** no. 1."
"Oke.  Yang pesen sapa ya?"
"Pia.  Satu ya bu."
"Satu galon A**, atas nama Tia"
"Pia bu"
"ya, Tia. Tunggu ya mba Tia"

Monday, March 8, 2010

Kalo gara2 lagu, bisa dituntut hak cipta, trus gimana dung? apa mesti mencantumkan asal unduh, pa.... kalo gambar??? yoroshiku onegaishimasu!

Mak "balik"

"ini mbak, hasilnya disana.  Gak ada kerjaan, jadinya ya buat-buat  ginian"
Sambil menujukkan hasil Kerajinan Tanan yang dibuatnya di sana.
"Mbak, mau yang mana? Gantungan kunci..atau."
           " Yang ini aja mak.  Makasih ya mak.!"
           "Jadi, di sana banyak kenalan ya mak?"
"Iya. Banyak. "
           "Artis banyak juga mak?"
"Iya, ketemunya kan hampir tiap hari. Jennifer, Sheila".
           "Kenal baik dong mak?"
"Iya. Pi, si Jennifer baru keluar tuh, kemarin"
            "Waktu ribut-ribut kemarin, seru gak mak?"
"iya.  Orang-orangnya sekarang dipindahin ke Tangerang, yang tahunan."
            "Syukur deh mak.  Moga pengalaman ini jadi hikmah buat mak"
"Makasih yah mbak!"

Mak balik, dari "persinggahannya" yang lain.  Menuju tempat lain lagi, membuka lembaran hidup baru, yang semoga lebih baik.




A n a r c h y

"Gimana pia, temen-temenmu di sana?"
"Kenapa pak?"
"Tuh, pada rusuh..!"
"Wah, itu biasa pak.  kalo di Kampus, memang diajarin demo!"

Makassar, kota yang saya tinggali selama kurang lebih lima tahun, memang kota yang unik.  Orang-orangnya juga.
Masyarakat, sebagian adalah suku Bugis, Makassar, serta orang-orang pendatang dari luar Sulawesi Selatan, terkenal agak "keras", baik dari bicara maupun pembawaan.  Dan, semuanya, kembali terlihat dari demo-demo mahasiswa.  Walaupun, sebagian  mahasiswa bukanlah asli dari Sulawesi Selatan, tapi kota ini memang "mempengaruhi" masyarakatnya  dalam bersikap.  Suhu kota yang panas, serta budaya yang berkembang, berperan dalam menciptakan masyarakat yang dinamis.  Baik dalam arti positif atau negatif.

Tapi, berbicara soal rusuh dan anarkisme, tidak adil kalo cuma melihat Makassar.  Setelah reformasi 1998, banyak kota-kota lain yang tidak kalah "ramenya". Hanya, mungkin saja, dalam soal kualitas demo, unjuk rasa Mahasiswa di Makassar memang lebih "berani".

Selain Makassar, kota yang dekat dengan saya, Kendari, juga tidak kalah serunya.  Kampus negeri di sana, Haluoleo beberapa kali menghiasi pemberitaan dengan kabar tawuran.  Saat tawuran, batas antara preman dan Mahasiswa menjadi kabur, semuanya terlihat sama. 

Hal yang menyedihkan sekaligus memprihatinkan.  Anak-anak muda  yang di kirim orangtuanya untuk memegang buku ,belajar di kampus, malah memegang batu dan parang di jalan.  Membuat kita bertanya-tanya, akan seperti apa bangsa ini di masa hadapan?
 

Tuesday, February 23, 2010

Ngetik dalam Hangeul?

Pertanyaan yang ""menggangguku" selama dua minggu terakhir.  Setelah mengobrak-abrik google (what we should do if we don't have this search engine, really helpful!), akhirnya ketemu juga caranya di sini.  Ternyata, di setiap komputer yang ber-OS Windows, ada fasilitas yang memungkinkan pengetikan dalam hangeul atau abjad negara lain.
Rahasianya, ada dalam Control Panel.
Di CP, masuk ke item Regional and Language.


Pastikan centang tanda Instal files to East Asian Languages.  Kalau OS Windows kamu lengkap (complete), maka akan muncul perintah untuk merestart
Setelah itu, buka kembali CP, masuk ke
Regional and Language, lalu Details.
Klik add, terus scroll pilihan bahasa, yakni Korean.

Klik OK. Untuk mengaktifkan hangeul, kita mesti mengganti language bar (yang biasa terletak di kiri bawah desktop).






Pilih Korean, terus klik  Han/Eng toogle yang memungkinkan kita mengetik dalam latin dan hangeul.





-----------------------------------------------------------------------
세 모 가    멤 반 투
^^
피 아


bagemana cara ngubah theme MP?? tutorialya plisss...

Monday, February 1, 2010

Anak Apa?

"Anak apa ko?"  Suaranya bergelegar...gila nih cewek...cewek apa preman, sadis banget nanyanya, bukan sekedar bertanya, tapi sambil memukul-mukul besi di bawah kursinya, nyaring dan cukup menyakitkan telinga. Setelah berpikir cukup lama (biasalah, mengumpulkan berbagai jawaban di otak, kali2 ada yang benar..)
"Anak orang kak!" jawabku polos...
Apakah jawaban itu memuaskan sang senior, hehehe, ternyata tidak.
Sambil berteriak dan memukul2 besi, dia membentakku "Ditauji kalau itu, semua di sini anak orang, bukan anak monyet", sukses menciutkan nyaliku yang sedari tadi sudah kecil. 
"Sekali lagi, anak apako?" kesempatan keduaku, kali ini musti berhasil.  Dan, lagi, aku memutar otakku, sebenarnya aku-diriku-saya, di situ sebagai apa? anak apa? siapa aku? , dan berbagai pertanyaan mendasar sebagai seorang manusia. 
"Anak Geofisika kak!", dan..
"Bukan geofisika, ndak ada itu geofisika di sini.  Yang ada cuman Fisika, Kimia, Biologi dan Farmasi", jawaban keduaku tak mampu memuaskan sang senior.  Dan sisa hari di siang itu, aku tahu , tidak akan berakhir mudah.
------------------------------
Pra OSPEK-FMIPA UH
Lokasi: KORIDOR MIPA

Tuesday, January 26, 2010

Just call my name

Orang bilang lain padang lain belalang, lain daerah, lain pula kebiasaannya.  Semenjak kecil, kami terbiasa untuk memanggil nama untuk saudara, satu sama lain.  Kalau di daerah lain, memanggil nama untuk seseorang yang lebih tua, mungkin kedengaran kurang sopan, tapi lain halnya dengan tempatku, Kendari dan umumnya di Sulawesi Tenggara.
Memanggil seseorang yang lebih tua dengan "kakak" baru saya temui saat kuliah di Makassar.  Karena sistem senioritas yang sangat, maka orang yang kuliah lebih dulu "wajib" dipanggil kakak atau senior ****tabe' senior..:D
Kebiasaan ini pun berlanjut sampai sekarang.
------------------------------

Monday, January 11, 2010

The Great Queen Seon Duk, A Tragic Love Story

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Setelah lama tidak menikmati tayangan saeguk, akhirnya kini sudah ada The Great Queen Seon Duk. Sebuah drama kolosal Korea yang bercerita tentang Ratu pertama di Korea, atau lebih tepatnya di Kerajaan Shilla.
Serial saeguk ini mereguk sukses besar di Korea, dan negeri Asia lainnya, karena alur cerita yang cepat, dan tidak berlarut-larut, seperti kebanyakan serial kolosal lain. Selain itu, tokoh antagonis, yang diperankan oleh Goo Hyun Joong, Mishil, ternyata mendapat simpati yang besar di hati penggemar drama ini. Terbukti, setelah tokoh Mishil meninggal bunuh diri, ratingnya malah jeblok :D
Dibalik tema cerita perjalanan Deok man (nama kecil Ratu Seon Duk) menjadi Ratu Shilla, ternyata ada kisah cinta tragis antara Deok man (Lee Yo Won) dengan Bi Dam (kim Nam Gil) yang berakhir dengan kematian Bi Dam. Bi Dam, semula adalah orang kepercayaan Ratu Seon Duk, tapi karena salah paham, akhirnya memberontak.
Ratu Seon Duk pun meninggal, karena sakit, tapi dengan meninggalkan kerajaan besar yang menjadi cikal bakal Korea sekarang.