Monday, October 10, 2011

Manajemen Keuangan.

Judulnya canggih sekali. Tapi apakah isi postingan ini secanggih judulnya, mari kita lihat saudara-saudara.

Sebenarnya ini curhatan saya tentang perubahan kebijakan finansial yang saya alami.
Kalau dulu, saya adalah orang yang sangat perhitungan, bahkan rela berjalan kaki demi menghemat ongkos, sekarang sangat berbeda.
Aliran uang dari kantong atau rekening sangat tidak terawasi, tak ada perencanaan. Kini, saya lebih memilih naik ojek atau naik taksi, padahal jaraknya dekat, atau masih bisa ditempuh dengan angkot. Selain itu, saat berbelanja, kini saya tidak pernah menghitung total harga belanjaan. Pokoknya, semua prinsip ekonomi hemat cermat sudah saya tinggalkan.
Belum lagi, di era online kayak sekarang, total pengeluaran buat internet dan belanja online meningkat. Hampir tiap minggu, ada saja barang yang dikirimkan ke rumah. Meskipun, banyak juga diantaranya adalah barang jualan saya.
Mungkin, pepatah ini benar juga, "Earn more, spend more". Karena sekarang, sudah bekerja, maka kebutuhan dan keperluan saya semakin bertambah. Sehingga berbanding lurus dengan pengeluaran saya.

Ataukah mungkin di antara mpers yang punya tips-tips keuangan yang mumpuni?*kedip2, agar saya tidak terjerumus ke lembah krisis finansial personal??

14 comments:

  1. Hohoho.. Gitu deh. Harta akan selalu habis. Makanya ulama bilang kalo harta kita yg sebenarnya itu dari sedekah kita.

    Aku sebenernya orang yg perhitungan, tapi ada kalanya melupakan hal itu dan lantas kaget sendiri setelah uang habis dibelanjakan. Hoho.. Dulu pernah ngikutin cara istrinya Tasaro Gk, dgn membagi uang perhari ke dalam amplop2. Ga boleh pake uang di rekening kec utk keperluan mendesak. Lumayan sukses. Tapi cuma sebulan :p

    ReplyDelete
  2. Catet pengeluaran tiap harinya, jd keliatan barang apa yg penting dan yg ga penting.

    ReplyDelete
  3. yah kurang lebih sama lah Pi. betulbetul boros dalam setahun ini. :(

    kalo saya ngebagi2 per pos kebutuhan: uang kost, daily, dst. yang pasti harus ada disisihin sejumlah tertentu di rekening yg lain. yah kadang tekor juga sih, tapi setidaknya adaji yg "aman" tiap bulannya.

    ReplyDelete
  4. jualan juga kah Pi? hebaat.....cepat mi itu kaya kalo jadi pedagang. ajari ka juga kodong.

    ReplyDelete
  5. duluji kak, pernah sa terapkan waktu di jkt, pi itumi ndak istiqamah...:(

    ReplyDelete
  6. kecil2an ji...lumayan, menambah pengalaman :)

    ReplyDelete
  7. Ga kenal Ahli yg profesional. Pi, saran ai boleh tuh, banyak2 sedekah. Jadi, kalo belanja jngn lupa buat sedekah.

    ReplyDelete
  8. emang susah klo dananya ada, butuh komitmen kuat ngempet pengeluaran2 yang seharusnya bisa dicegah.

    ReplyDelete
  9. Uang memang punya kekuatan buat keluar dr kantong kita..tp, tetap semangat. Ga ada yg tak bisa.

    ReplyDelete