Sunday, May 20, 2012

Sepatu Kungfu

“Ih... Pia, sepatunya sepatu kungfu!” mereka menertawai saya lagi, teman-teman sekolah. Biasalah, cela-celaan anak kecil. Masa sekolah memang masa di mana saling cela dan iri itu biasa. Anggap saja latihan di masa depan (loh??).

Entah mengapa, mereka selalu menertawai sepatu yang saya kenakan saat itu. Padahal, ada anak lain yang juga memakainya, bukan saya saja. Mungkin saja salah  satu penyebabnya karena status selebriti di sekolah (hmm, jadi tidak enak memang kalau terkenal!). Lumayanlah, terkenal sebagai salah satu anak dari kelas paling “hancur” di jajaran kelas satu SMP 2 Raha (sebenarnya tak pantas untuk dibanggakan, salah satu masa paling “hitam” saya di sekolah).

Kembali ke soal sepatu. Sepatu tersebut mungkin memang sudah berjodoh dengan saya. Sepatu yang dibelikan mama memang untuk sekolah, bukan buat latihan kungfu (lagian, emang ada kelas kungfu di kampung?? hehe).Sepatu itu sangat unik sebab modelnya lain dari sepatu anak sekolahan umumnya. Sepatu yang tak memiliki tali pengikat dan sangat ringan. Mudah untuk diajak lari, apalagi kalau lagi dikejar-kejar anjing galak milik tetangga. Soal mereknya, saya sudah lupa. Namun, kemungkinan besar sepatu ini diimpor dari negeri tirai bambu, Cina. Bahasa kerennya, sih, made in China (seperti banyak perkakas rumah tangga di rumah kita).

Jaman SMP dulu, film kungfu lagi booming, begitu pula serial mandarin. Anak-anak sekolah sepantaranku jadi banyak yang mengidolakan pemain film kungfu yang terkenal. Tidak sedikit yang mencoba meniru gerakan dan style mereka. Serial yang cukup populer saat itu adalah The Kungfu Master. Dibintangi Donnie Yen dan Nick Cheung yang berperan sebagai  sahabat, Hung Hei Kun dan Fong Sai Yuk. Banyak jurus-jurus bagus yang sangat menakjubkan di sana, serta penampilan Cina di masa lalu.
Salah satu elemen yang ada di serial atau film kungfu itu adalah sepatu. Sepatu yang mungkin akhirnya ditiru dan dijual bebas di Indonesia, yang akhirnya sampai ke kaki saya.

Sepatu kungfu tersebut memang cocok dengan penampilan saya waktu sekolah. Anak tomboi dengan rambut cepak dan gaya slebor. Yang senang berlari-lari di lorong sekolah sambil kejar-kejaran dengan anak lainnya. Yang suka telat saat apel pagi dan mengganggu anak lain yang sudah berbaris rapi di depan. Aaahhh, masa sekolah yang indah, hehe.

Kini, saya bersua lagi dengan sepatu yang hampir mirip. Sepatu produksi Bandung (dalam negeri, yes!) dan menjadi solusi di saat jenis lain tak memuaskan kaki-kaki saya. Sepatu ringan dan murah yang menemani saya ke tempat kerja, setiap hari. 

16 comments:

  1. @p adam, awas pak, asam uratnya, qeqe
    @mr moz, brt tau ya? Xixixi

    ReplyDelete
  2. Klw aq dulu punya sepatu karet bening banyak lubang angin bntukny bintang. Merknya Xuxa. Tp aq bacany sepatu Kuka. Heheee *ga da yg nanya :D

    ReplyDelete
  3. kayanya saya pernah lihat sepatu jenis itu

    hiks.... tadinya mau ikutan... mau cerita tentang sepatu warior saya.... cuma kemaren lihat deadlinenya tanggal 15 mei... tapi di link tadi tanggal 2 mei
    lain lombanya yah

    ReplyDelete
  4. @ngebayangin model spatunya nurje.. *gakebayang*
    @pak rifki, tgl 20 kemaren. Diperpanjang.

    ReplyDelete
  5. Ya gt deh. Kek sepatu karet jaman skrg, tp dy agak tinggi smp pergelangan kaki (macam Converse yg tinggi itu lho). Nah, berlubang2 tp lubangny berbentuk bintang seukuran uang koin 500 (: #makin_bingung

    ReplyDelete
  6. gak begitu kebayang, tp tin juga sering pake sepatu yg mungkin mirip dg itu hehe

    ReplyDelete
  7. Tontonan kita samaaa, hehehe...^.^

    ReplyDelete
  8. Gara2 parbola, jd bsa nuntun yg ajaib2, hehe.

    ReplyDelete
  9. Aku suka semua pemain film kungfu yang terkenal mulai dari andy lau sampai Jimmy Lin... Tapi kalau yang ngocol paling suka Stephen Cow, asli sakit perut karena kebanyakan ketawa...

    ReplyDelete