Pada suatu malam. Di satu kota kecil, Raha.
Sebuah buku berjudul Pulung Mencari Nansy menarik hatiku. Cerita detektif cilik kampung itu rupanya begitu mengena di kalbu (tsaaaaaahhh!). Aku lantas langsung meminta ijin ke sepupuku, sang pemiliknya, "Ai...pinjam dulu, na!" Setelah OK darinya, segera aku memindahkannya ke tangan mungilku. Buku itu tak sendiri, tapi bersama kawan-kawannya yang lain (semacam perampokkan kecil-kecilan).
***
Semenjak kecil, aku suka membaca. Semua yang ada tulisannya aku baca. Koran, majalah, tabloid, sampai novel yang bersembunyi di rak-rak tinggi kepunyaan tante-tanteku.
Saat sekolah, buku yang menjadi favoritku adalah buku pelajaran sekolah, terutama buku Soal-Soal dan Kunci Jawaban. Bukan apa-apa, soal-soal yang ditanyakan Ibu guru dan selalu muncul di ulangan harian, biasa berasal dari sini.
Menjelang SMP, kakakku menghadiahiku buku petualangan Lima Sekawan. Bersama buku-buku Enyd Blyton ini, aku sering berkhayal melakukan petualangan di alam bebas, minus si anjing (karena aku takut dengan anjing).
Soal beli buku sendiri, sampai SMA aku jarang punya buku atau membeli buku bacaan sendiri. Yang banyak adalah buku pelajaran. Uang jajan yang tak cukup serta pengetahuan buku-buku apa yang perlu dibaca adalah sebab-sebabnya.
Saat kuliah, buku-bukuku banyak di "perpustakaan", hehe. Lagi-lagi aku "malas" membeli buku. Yang aku koleksi kebanyakan majalah, seperti El Fata dan Intisari (edisi lama, biar dapat diskon). Buku-buku bacaan pop kebanyakan minjem punya teman atau sepupu.
Setelah kerja dan akhirnya menghasilkan sendiri, maka aku pun "sadar" dan berangsur-angsur membeli buku. Sebuah toko buku kecil di kawasan Jakarta Timur (UNJ Rawamangun) menjadi favoritku. Juga toko buku online, karena fasilitas internet yang mendukung. Membeli buku pun aku rutinkan, bukan sekedar mengandalkan pinjaman lagi.
Kini, buku menghiasi hari-hariku. Karena sudah bertekad menjadi penulis (doakan aku, pemirsa), aku pun ikut beberapa antologi dan audisi naskah. Alhamdulillah lolos beberapa. Menulis dan mempunyai rupanya adalah passion terbaruku (setelah beberapa passion berhasil aku temukan...).
Sudah punya buku antologi, dan sekarang sudah berhasil menggarap beberapa buku punya teman. Buku kini bukan sekedar bacaan saja bagiku, tapi jadi menu wajib. Jadi, "pekerjaan" tiap hari, di samping pekerjaan resmi.
Kini, buku itu "sesuatu"....
Sebuah buku berjudul Pulung Mencari Nansy menarik hatiku. Cerita detektif cilik kampung itu rupanya begitu mengena di kalbu (tsaaaaaahhh!). Aku lantas langsung meminta ijin ke sepupuku, sang pemiliknya, "Ai...pinjam dulu, na!" Setelah OK darinya, segera aku memindahkannya ke tangan mungilku. Buku itu tak sendiri, tapi bersama kawan-kawannya yang lain (semacam perampokkan kecil-kecilan).
***
Semenjak kecil, aku suka membaca. Semua yang ada tulisannya aku baca. Koran, majalah, tabloid, sampai novel yang bersembunyi di rak-rak tinggi kepunyaan tante-tanteku.
Saat sekolah, buku yang menjadi favoritku adalah buku pelajaran sekolah, terutama buku Soal-Soal dan Kunci Jawaban. Bukan apa-apa, soal-soal yang ditanyakan Ibu guru dan selalu muncul di ulangan harian, biasa berasal dari sini.
Menjelang SMP, kakakku menghadiahiku buku petualangan Lima Sekawan. Bersama buku-buku Enyd Blyton ini, aku sering berkhayal melakukan petualangan di alam bebas, minus si anjing (karena aku takut dengan anjing).
Soal beli buku sendiri, sampai SMA aku jarang punya buku atau membeli buku bacaan sendiri. Yang banyak adalah buku pelajaran. Uang jajan yang tak cukup serta pengetahuan buku-buku apa yang perlu dibaca adalah sebab-sebabnya.
Saat kuliah, buku-bukuku banyak di "perpustakaan", hehe. Lagi-lagi aku "malas" membeli buku. Yang aku koleksi kebanyakan majalah, seperti El Fata dan Intisari (edisi lama, biar dapat diskon). Buku-buku bacaan pop kebanyakan minjem punya teman atau sepupu.
Setelah kerja dan akhirnya menghasilkan sendiri, maka aku pun "sadar" dan berangsur-angsur membeli buku. Sebuah toko buku kecil di kawasan Jakarta Timur (UNJ Rawamangun) menjadi favoritku. Juga toko buku online, karena fasilitas internet yang mendukung. Membeli buku pun aku rutinkan, bukan sekedar mengandalkan pinjaman lagi.
Kini, buku menghiasi hari-hariku. Karena sudah bertekad menjadi penulis (doakan aku, pemirsa), aku pun ikut beberapa antologi dan audisi naskah. Alhamdulillah lolos beberapa. Menulis dan mempunyai rupanya adalah passion terbaruku (setelah beberapa passion berhasil aku temukan...).
Sudah punya buku antologi, dan sekarang sudah berhasil menggarap beberapa buku punya teman. Buku kini bukan sekedar bacaan saja bagiku, tapi jadi menu wajib. Jadi, "pekerjaan" tiap hari, di samping pekerjaan resmi.
Kini, buku itu "sesuatu"....
Syahrini bangetttt
ReplyDeleteeehh, ada syahrono ;)
ReplyDeleteAndai buku itu Syahrini. Jadi bahan obrolan di mana-mana, tentu bangsa Indonesia lebih 'sesuatu' jadinya.
ReplyDeletebersyukur ya...bisa ngelmu dari buku hasil comotan dan akhirnya jd keranjingan beli...tapi sayah mah belom sampe level menulis...go mba pia...hasilkan buku yg sesuatu ya
ReplyDeleteaamiin, aamiin..
ReplyDeletewaaaa aku jg g pernh beli bku dulu pas SMAN pinjem doang. hihihi
ReplyDeletekeren pia.moga menang dg bkunya yg sesuatu
@fatah, never stop hoping
ReplyDelete@mb karlin, insya Allah, makasih B-)
@Vera, aamiin, keep trying.
@fatah, never stop hoping
ReplyDelete@mb karlin, insya Allah, makasih B-)
@Vera, aamiin, keep trying.
@catur, tos dah.
ReplyDeleteMakasih doanya, aamiin.
Terimakasih atas partisipasinya.
ReplyDeleteTTD
Mr. Moz
Doa untuk jadi penulis, saya aminkan... :)
ReplyDeletesukses ya mbak dengan karir menulisnya ^ ^
ReplyDeleteeh, ada namaku. halah :P
ReplyDeletemantaps... ketika menulis telah menjadi passion, tinggal menunggu aja neh kapan buku solo mba pia terbit. hahay!
terima kasih ;)
ReplyDeleteJazakillah khair, mba Ummu ;)
ReplyDeletenama pasaran berarti ;-)
ReplyDeleteInsya Allah...semoga^^
Raha? Nama yang asing. :D
ReplyDeleteTernyata hobi kita sama...membaca "Soal-Soal dan Kunci Jawaban."
Itu memang buku yang menarik. Recomended buat semua anak sekolah.
gotcaaa tante py
ReplyDeleteDulu juga sering ke perpustakaan ..waktu SD, SMP..karena pengen baca buku-buku yang bukan buku pelajaran hehehe..tapi lama-lama keinginan untuk nggak terlalu sering minjem buku makin kuat karena aku sering 'mencorat-coret' buku dalam memudahkan aku untuk membaca. (sampai aku kuliah kayaknya aku nggak pernah tahu dan sadar kalau lambatnya perkembangan kemampuan membacaku karena dyslexia ringan)....tapi bukan berarti discouraging, malah makin penasaran deh. ;)) makanya maksa banget buat berusaha belajar baca. Sampai sekarang.
ReplyDeleteSoalnya, gimana dong...memang buku memang sarana yg keren banget untuk mendapatkan pengetahuan.
Baca bbrp temen yg bikin postingan lomba ini malah bikin jadi berkhayal ttg arti buku buatku. Aduh tapi besok ya deadlinenya? atau hari ini? **ralat: ough...masih sampai tgl 31 rupanya --berarti tempo hari aku salah baca..ups..
Semoga menang ya dek..biar koleksi bukunya nambah banyak..^_^ amin..
ReplyDeleteMbak Wayan: deadlinenya diperpanjang Mbak, yuk ikutan juga.
ReplyDeletegayamu, sky...
ReplyDeleteBuku yang bagus memang..senjata rahasiaku waktu SD.
kenafa?
ReplyDeletedisleksia, mbak? Kalo aku gak bisa fokus kalo baca, jadi seringnya "loncat" bahan bacaan.
ReplyDeleteTapi, keren euy, lihat buku2nya mba Lessy, berat2 euy...hihi.
Detlen diperpanjang, dari 20 menjadi 31 Mei..12 hari lagi..
aamiin ;)...nyari gratisan emang kalo lomba buku kek gini, hehe
ReplyDeleteiya...baru sadar deh kenapa dulu sudah sampai dipaksa baca segala macem aku gak bisa bener2 baca sampai aku kelas 3 SD loh baru bisa baca....serius...bisa naik kelas karena aku bisa ngenali dan nyusun angka dengan baik..dannnnn guruku dulu, walau guru SD inpres tapi hebatnya luar biasa dalam mendidikku...aku dikasih ujian lisan dll sebagai ganti membaca. *terharu deh kalau ingat guru SDku dulu...beliau nerima aku masuk SD umur 5 dan nggak nurunin kelas...kok ada ya guru SD negeri jaman dulu yg percaya bahwa aku cukup cerdas buat ngejar pelajaran...aku merasa istimewa bukannya penyakitan, jadi nggak minder2 amat..*
ReplyDeletewah sama Mbak Pia, saya juga suka lima sekawan :)
ReplyDeleteMemang, bacaan pop yg jadi idola anak2.
ReplyDelete