And, kalau seumpama, misalkan dan apabila sudah tampil di depan, maka yang terjadi adalah pandangan mata kabur, pikiran tak bisa fokus, tangan dan kaki jadi dingin, mulut menjadi gagap, dan mules. Semua kata-kata yang telah disusun tak ada yang sukses disampaikan. Orang pintar bilang, sebagian tanda-tandanya adalah panic attack, orang kampung mengenalnya demam panggung.
Itulah yang terjadi lagi pagi menjelang siang ini, saat ada kunjungan anak SMK ke kantor, tugas menjelaskan alat petir membuat panik-ku kambuh. Mau kabur rasanya dari ruangan operasional, namun hatiku berkata "Tidak, jangan Pia," (#tsaaaaahhhh). Aku harus menghadapi semua ini, dan Alhamdulillah, setelah sesi pertama, panik berkurang. Aku mulai relaks, dan santai. Sesi kedua, aku bahkan mulai tertawa, dan mengalihkan sebagian konsentrasi untuk mengambil gambar video penjelasan kawanku. And, start to get in to it, mulai terbawa suasana, nyaman. Sesi ketiga, lebih nyaman lagi. Hingga selesai, senyuman bisa kukembangkan di bibir, "Terlewati juga, ternyata bisa!"
Kalo terpaksa pasti bisa he..he.. Saya jg termasuk yg takut salah ngomong dan takut diketawain,jd jarang mau tampil ke depan, beda bgt sm suami saya yg pede abis,krn suami saya tmn kuliah.
ReplyDeletehehe khawatir berlebihan, tuh...
ReplyDelete*biasanya si jadi terserang psikosomatis gitu
seringnya selamat dari keterpaksaan, jadi sangat tak terbiasa.
ReplyDeleteiyah, lebih ke psikologi...padahal biasanya, sebelumnya baik2 ajah.
ReplyDeletethe power of kepepet ya mbak .. :D
ReplyDeletega ada jalan di belakang, buntu ;P
ReplyDeleteemang ga mudah untuk bicara di depan umum, namun kalau pas kepepet gitu biasanya ada kekuatan lain yang mendadak muncul jadi percaya diri.
ReplyDeletemepetisme..;P
ReplyDelete