Monday, September 5, 2011

Suatu saat, di ujung 2007

Back to the past.

Awal syawal 1428h, telpon berdering "pia, bmg buka?"..
"betul kak?"
"iya. Tapi, tes Makassar."
"Biarmi, skalian jalan2".
"oke, infonya ada di website, liat sendiri na. "
"oke,oke".
Kakakku yang ada dirumah, segera ku kabari. Tapi, sepertinya dia enggan. Meski begitu, tekadku bulat. Rejeki musti dicari, bukan ditunggui.
Ibu, sebagai penyandang dana dan pemberi restu setuju. Mungkin sudah bosan melihat anaknya yang tak kunjung mendapat pekerjaan mapan. Dengan keyakinan besar akhirnya aku mendaftar ke lembaga pengurus cuaca dan gempabumi itu, yang prakiraannya sering ku tonton di tipi pemerintah waktu kecil.
Tahun itu, aku mendaftar ke dua tempat, universitas negeri dan BMG. Satu sebagai pengajar dan yang lain sebagai staf operasional. Dua bidang yang berbeda memang, dimana menjadi pengajar adalah cita2ku sehabis lulus MIPA. Sedang BMG, adalah tempat dimana lulusan MIPA Geofisika diterima dalam jumlah banyak, sesuatu yang diluar target Geofisika Unhas, yang banyak mengarahkan alumninya untuk mencari minyak;-).
Bekerja di perminyakan, saya tidak tertarik. Bidang itu lebih cocok buat para lelaki, aku rasanya tak ada minat ke sana walau godaan materinya lebih banyakB-).
Karena mendaftar di dua tempat, maka aku mulai menyusun strategi mengingat juga waktu tes yang berdekatan dan lokasi berbeda, makassar dan kendari.
Tes pertama BMG dilakukan duluan, maka aku ke Makassar. Peminatnya banyak, dan rata teman2 kampus. Aku berangkat dari Kendari bersama senior (satu kampus dan sma) namanya kak kiki. Kak kiki juga mendaftar di universitas yang sama, jadi selepas tes BMG, kami pun pulang lagi ke kendari buat tes dosen.*menguras dompet dan tenaga.
Pengumuman hasil tes tulis keluar dalam satu atau dua minggu, dan alhamdulillah nama saya dan kak kiki ada. Kami terbang lagi ke Makassar buat tes wawancara. Di lokasi wawancara, kami berjumpa dengan calon2 yang lain yang kebanyakan teman2 sendiri (geofisika unhas adalah satu2nya di indonesia timur). Saling mendukung dan berbagi info pun dilakukan, kebiasaan contek menyontek waktu kuliah emang gak bisa hilang, hihi.
Wawancara pun selesai, dengan perasaan deg2n soalnya aku kurang menguasai materi gempa dan tsunami (dalam bahasa inggris pulak ??!!), berharap semua hasilnya yang terbaik buat aku.
Kali ini, selepas tes, aku gak langsung pulang. Karena pengumumannya tidak lama. Dan, alhamdulillah aku lulus, bersama dengan kak kiki.
Sementara untuk tes universitas, hasilnya gak jelas.:-(
Namun satu yang mengganjal dari pengumuman BMG, karena para lulusan telah menandatangani perjanjian bersedia ditempatkan di seluruh indonesia, aku kebagian di kantor pusat, yang berarti harus berpisah dengan keluarga :-(.
Maka sejak itu, aku pun merantau lagi, ke ibukota.

*oh ya, teman yang menelpon di awal cerita itu kak kiki, dia ditempatkan di kupang.
Tapi, sekarang sudah berhasil pindah ke kendariB-).

2 comments: