Friday, September 16, 2011

[Enjel Series] Match Point.

Waktu sudah satu jam 45 menit. Pertarungan kami belum berakhir. Set ketiga dan terakhir.
Bola kini ditangannya. Servis, kali ini cepat, hampir aku terkecoh. Tapi kemudian aku mengendalikan permainan. Bola lob ku memaksanya untuk meladeni reli reli panjang dariku. Tiba-tiba , smash keras. Dan, jatuh di garis belakangnya. Tapi, juri garis mengangkat tinggi tangannya, out. Ow mai got, berarti kedudukan jadi 20 18, match point. Tak terima, protes ku layangkan.
"bu juri ntu bola masuk , ape kagak ngliat tadi, jelas2 nyium garis!" rupanya jurinya kumpeni, gak mengerti bahasa inlander. Maka ku ulangi pake bahasa yang dimengerti bu kumpeni eh bu juri aka bahasa tarzan "mam, that ball in, out no, line..kiss..see" sambil menunjuk (lebih tepatnya buat isyarat morse) ke garis belakang. Juri sepertinya kagum dengan kemampuan bahasaku, lalu berseru "twenty eighteen "
Ya e lah, ni juri. Bikin gemes aja.
"pia..pia,"
"ya?"
"bangun, jangan tidur di sini"


****
Backgroundnya China Masters 2011, suka2 penulis ya..heiheiB-)

5 comments:

  1. @diena, sadar ma,hehe.
    @mb ummu, awas mb, kbnykan ngakak bahaya.
    @yaya, sapa di? Sapapun skrg sm indonesia, kalah ji.

    ReplyDelete
  2. hehehe..ada-ada aja

    lain kale mimpinya pesanin mimpi yang dapet gelar juara
    udah lama kita paceklik gelar

    ReplyDelete