Di suatu subuh di penghujung Maret, 2011. Sekumpulan wanita muda grusah-grusuh di kosan, Angkasa I/1. Pagi itu, salah satu dari mereka akan terbang, pulang ke kampungnya.
"Pia, tiketmu mana?" celetuk seseorang di antara mereka. Mereka sudah ada di dalam taksi dan siap untuk berangkat.
"Gak ada, Mi. Waduuuh, gawaaat!" ujar yang ditanya.
"Semalam udah aku masukkin ke dalam tas. Kok gak ada, ya?".
Satu taksi kemudian rusuh, panik melanda.
"Udah, cari dulu. Kali ada dalam kosan," muatan taksi dibongkar lagi. Semua kembali ke dalam kosan.
"Ahhh, ketemu. Ada dalam tas besar ini. Alhamdulillah," si tiket nakal akhirnya ditemukan, dengan selamat.
"Ayuk, cepat. Udah mau telat ni ke bandaranya."
Suasana kembali terkendali. Misi selanjutnya, ke bandara.
***
Cuplikan dialog di atas adalah kejadian tahun lalu, saat saya pulang ke Kendari. Setelah merantau lebih dari 3 tahun di ibukota (demi sesuap nasi dan segenggam berlian). Diantar oleh kawan-kawan sekosan, kawan yang juga satu kantor.
Di antara mereka, ada seorang perempuan yang bisa dianggap saudara, Ami. Dari awal tinggal di sana, kami sudah satu kosan dan langsung dekat.
Tak terhitung suka dan duka, pahit dan manis, bahkan sakit Thypus pernah kami lalui bersama.
Ami, yang berwatak keras (mungkin karena dia orang Batak), namun sangat jujur. Gak suka berpura-pura. Apa yang dia tidak suka, pasti akan diungkapkan. Tanpa banyak basa-basi. Seorang sahabat yang sangat beruntung saya dapatkan selama di ibukota.
Pagi itu, sebelum berangkat naik pesawat, kami berdua sempat menangis, keras sekali.
Terima kasih saudariku, my best friend.
Senyum 3 jari
-----------------------
Demi ikut lomba yang ini
Sekarang Ami di mana, Pia? Masih terus kontak-kotakan kan ya? :)
ReplyDelete*di foto ini Ami yg mana? Pia yg mana?
Ami masih di bmkg pusat, mbak. Dan dapat beasiswa di Bandung. Tapi, sekarang lagi liburan di kampungnya, Tebing Tinggi-Sumut.
ReplyDeleteAku yang sebelah kiri, Ami sebelah kanan.
wah kirain senyum kanankiri 5 cm
ReplyDeletegedean 3 jari ;P
ReplyDeletehaha kayak aku, tiket udah di tas juga bulak balik buka tas di pandang2 takut mendadak hilang :)
ReplyDeleteSweet :)
ReplyDeletesenyum tiga jari itu apa yah?
ReplyDelete*nggak gaul
biar seimbang gak lebar sebelah hihih
ReplyDeleteKalo kejadian di atas, sebenarnya bukan di dalam tas jinjing, mbak. Tapi dalam koper, hihii.
ReplyDeletethanks ;)
ReplyDeleteitu loh, yang dipopulerin Indra Bekti, senyumnya para model ;)
ReplyDeletekurang lebar kalo 3 jari...
ReplyDeleteso sweet...
ReplyDeleteAkhirnya bisa liat wajahnya mba Pia.... Hohoho
ReplyDeleteaku belum baca tulisannya loh... :D
aih so sweet
ReplyDeletesekarang masih tetep kontak khan sama Ami
pada ikut lomba ya
ReplyDeletejadi pengen
pada ikut lomba ya
ReplyDeletejadi pengen
Baru lihat Mbak Pia secara jelas hehehe
ReplyDeleteLak sekarang Mbak Pia dah tinggal di kampung halamankah?
dua ditambah dua, sama dengan empat... :D
ReplyDeletepower ranger beraksi...ciaaaaa hehhehe
ReplyDeletethanks.
ReplyDeletehaha. Baca gih!
ReplyDeletemasih, kak.
ReplyDeleteyuk, yuk. Sekalian nyumbang juga ;)
ReplyDeleteidem.
ReplyDeleteyap.
ReplyDeleteaku + kamu =....? hehe
ReplyDeleteranger apa dulu niy, banyak soalnya, hehe
ReplyDeletekita! ihiiiir..
ReplyDeleteWih, gawatnya mi itu tiket ketinggalan di koper
ReplyDeletePaham juga dg senyum tiga jari :)
ReplyDeleteBaru liat foto mbak pia secara guammmblang :)
ReplyDeleteSemoga beruntung yaaaaaa
salah packing kasian, hehe
ReplyDeleteyah, gitu deh. Mantan model #eh ;)
ReplyDeletemakasih ;)
ReplyDeletesalam buat ami yaaaa ;-)
ReplyDeleteaku juga ikutab lomba ini mba,
ReplyDeletetapi senyumnya ga tiga jari. hehhe :D
kirain senyum 3 jari itu ngacung tiga jari.. *parah
ReplyDeletedua anak cukup ya? ;))
ReplyDeleteitu tanda pissssss^^
ReplyDeleteitu tanda "suer "
ReplyDeletedalam film kiamata sudah dekat yg artinya 2 minggu