Thursday, July 5, 2012

[Senyumku Untuk Berbagi] Best Friend Forever

Di suatu subuh di penghujung Maret, 2011. Sekumpulan wanita muda grusah-grusuh di kosan, Angkasa I/1. Pagi itu, salah satu dari mereka akan terbang, pulang ke kampungnya.
"Pia, tiketmu mana?" celetuk seseorang di antara mereka. Mereka sudah ada di dalam taksi dan siap untuk berangkat.
"Gak ada, Mi. Waduuuh, gawaaat!" ujar yang ditanya.
"Semalam udah aku masukkin ke dalam tas. Kok gak ada, ya?".
Satu taksi kemudian rusuh, panik melanda.
"Udah, cari dulu. Kali ada dalam kosan," muatan taksi dibongkar lagi. Semua kembali ke dalam kosan.

"Ahhh, ketemu. Ada dalam tas besar ini. Alhamdulillah," si tiket nakal akhirnya ditemukan, dengan selamat.
"Ayuk, cepat. Udah mau telat ni ke bandaranya." 
Suasana kembali terkendali.  Misi selanjutnya, ke bandara.
                                                                  ***

Cuplikan dialog di atas adalah kejadian tahun lalu, saat saya pulang ke Kendari. Setelah merantau lebih dari 3 tahun di ibukota (demi sesuap nasi dan segenggam berlian). Diantar oleh kawan-kawan sekosan, kawan yang juga satu kantor.
Di antara mereka, ada seorang perempuan yang bisa dianggap saudara, Ami. Dari awal tinggal di sana, kami sudah satu kosan dan langsung dekat. 
Tak terhitung suka dan duka, pahit dan manis, bahkan sakit Thypus pernah kami lalui bersama.
Ami, yang berwatak keras (mungkin karena dia orang Batak), namun sangat jujur. Gak suka berpura-pura. Apa yang dia tidak suka, pasti akan diungkapkan. Tanpa banyak basa-basi. Seorang sahabat yang sangat beruntung saya dapatkan selama di ibukota.

Pagi itu, sebelum berangkat naik pesawat, kami berdua sempat menangis, keras sekali.

Terima kasih saudariku, my best friend. 


Senyum 3 jari



-----------------------
Demi ikut lomba yang ini


41 comments:

  1. Sekarang Ami di mana, Pia? Masih terus kontak-kotakan kan ya? :)

    *di foto ini Ami yg mana? Pia yg mana?

    ReplyDelete
  2. Ami masih di bmkg pusat, mbak. Dan dapat beasiswa di Bandung. Tapi, sekarang lagi liburan di kampungnya, Tebing Tinggi-Sumut.
    Aku yang sebelah kiri, Ami sebelah kanan.

    ReplyDelete
  3. wah kirain senyum kanankiri 5 cm

    ReplyDelete
  4. haha kayak aku, tiket udah di tas juga bulak balik buka tas di pandang2 takut mendadak hilang :)

    ReplyDelete
  5. senyum tiga jari itu apa yah?

    *nggak gaul

    ReplyDelete
  6. biar seimbang gak lebar sebelah hihih

    ReplyDelete
  7. Kalo kejadian di atas, sebenarnya bukan di dalam tas jinjing, mbak. Tapi dalam koper, hihii.

    ReplyDelete
  8. itu loh, yang dipopulerin Indra Bekti, senyumnya para model ;)

    ReplyDelete
  9. Akhirnya bisa liat wajahnya mba Pia.... Hohoho
    aku belum baca tulisannya loh... :D

    ReplyDelete
  10. aih so sweet
    sekarang masih tetep kontak khan sama Ami

    ReplyDelete
  11. Baru lihat Mbak Pia secara jelas hehehe
    Lak sekarang Mbak Pia dah tinggal di kampung halamankah?

    ReplyDelete
  12. dua ditambah dua, sama dengan empat... :D

    ReplyDelete
  13. power ranger beraksi...ciaaaaa hehhehe

    ReplyDelete
  14. Wih, gawatnya mi itu tiket ketinggalan di koper

    ReplyDelete
  15. Baru liat foto mbak pia secara guammmblang :)

    Semoga beruntung yaaaaaa

    ReplyDelete
  16. aku juga ikutab lomba ini mba,
    tapi senyumnya ga tiga jari. hehhe :D

    ReplyDelete
  17. kirain senyum 3 jari itu ngacung tiga jari.. *parah

    ReplyDelete
  18. itu tanda "suer "
    dalam film kiamata sudah dekat yg artinya 2 minggu

    ReplyDelete