Dengan sisa tenaga yang ada, aku merangkak. Dan memanggilmu.
Jane....aku sakit.
Jane, ingatkah kau? Setiap malam, kau selalu datang ke tempatku.
Dengan kecerewetanmu, bercerita tentang hari dan kegundahanmu, kesalmu...sedihmu.
Perihmu...
Dan aku, setia mendengar semuanya. Jane, aku mengerti.
Jane, ingatkah kau? Angan kita berdua, bertukar impian.
Bagaimana kita, apa yang akan kita lakukan. Mimpi yang akan kita wujudkan, di tahun depan.
Mimpi yang hampir sama. Aku sudah disana, Jane.
Jane, tahukah kau? Aku belum bahagia.
Di sini tak sama, dengan impian kita.
Dia, tidak mencintaiku, Jane.
Jane, malam ini aku menangis.
Andai kau di sini bersamaku.
Mendengar keluhanku, andai kau tahu.
Aku sedih, Jane.
*Jane, cuman nama fiksi. Nama yang pertama di pikiran untuk tulisan kali ini.
Semua keputusan ada konsekwensinya. Shock culture itu wajar, tetaplah pada impianmu, membuat semua mjd lbh baik. Semangkaaa:-)
ReplyDeleteNot a shock culture actually, yang lain kak,hehe..
ReplyDelete